Gebyar 10 Ribu Warung, Ajang Silaturahmi Para Pemilik Warung Sembako

Komunitas Sahabat Usaha Rakyat menggelar gebyar 10 ribu warung sembako. Bentuk kepedulian atas keberadaan warung sembako.

oleh Komarudin diperbarui 14 Des 2019, 14:33 WIB
Sahabat Usaha Rakyat menggelar acara Gebyar 10 Ribu Warung di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Kepedulian terhadap merosotnya pendapatan sejumlah warung belakangan ini menjadi keprihatinan banyak pihak. Kepedulian tersebut salah satunya dengan dibentuknya Sahabat Usaha Rakyat atau Sahara.

Sahara merupakan komunitas warung sembako. Saat ini anggotanya sudah mencapai ribuan yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

"Anggota komunitas Sahara saat ini sudah mencapai 10 ribu di Jabodetabek. Sebagai wujud apresiasi kepada mereka, maka kami mengadakan Gebyar 10 Ribu Warung Sahara, sekaligus silaturahmi sehingga mereka merasa Sahara seperti rumah mereka sendiri," ujar CEO Sahara, Farah Savira, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Desember 2019.

Sementara itu, pendiri Sahara Sharmila Yahya mengungkapkan bahwa syarat utama sebuah warung bisa menjadi anggota Sahara adalah pemilik warung harus perempuan dengan sebutan Mpok.

"Jadi, harus perempuan, bukan laki-laki atau suami. Kenapa perempuan? Karena perempuan lebih bisa mengelola keuangan," ujar Sharmila Yahya yang juga Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pemberdayaan Pemilik Warung

Sharmila Yahya didampingi oleh Farah Savira, CEO Sahabat Usaha Rakyat (Sahara) (Liputan6.com/Komarudin)

Sharmila Yahya mengatakan keberadaan dirinya lewat komunitas Sahara ingin lebih memberdayakan para perempuan pemilik warung agar lebih maju. Sahara memberikan pendampingan dalam banyak hal, seperti pelatihan penerapan teknologi digital dan juga pengurusan bantuan permodalan.

"Saat ini omset warung-warung semboko sangat merosot, karena mereka tak ada penampingan. Sementara persaingan usaha saat ini sangat ketat," ujar Sharmila.

Kata Sharmila, selama ini pemilik warung lebih banyak duduk di warung menunggu pembeli. Mereka tidak menawarkan kepada masyarakat setempat tentang sembako yang ada di warungnya.

"Jadi, dengan adanya pendampingan, mereka akan lebih aktif untuk menawarkan barang dagangannya ke masyarakat, seperti yang dilakukan minimarket," tutur Sharmila.

Khsus acara Gebyar 10 Ribu Warung Sahara, selain bersilaturahmi juga memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi kepada para anggota Sahara. Kategori penghargaan di antaranya adalah warung dengan omzet terbanyak dan warung dengan kepesertaan bazar tertinggi.

"Kami ingin memberikan penghargaan kepada warung-warung binaan kami yang selama ini selalu mendukung program-program yang kami buat," ujar Farah Savira.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya