Liputan6.com, Jakarta - Lambertus Randio Pranoto. Ia merupakan tokoh masyarakat Desa Bagan Asam, Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Sejak Indonesia merdeka, desanya belum teraliri listrik.
“Untuk keperluan penerangan di rumah, saya menggunakan genset yang beroperasi selama 6 jam per hari, dari jam 18.00 hingga 24.00 WIB,” tutur Lambertus Randio Pranoto, mengawali kisahnya seperti ditulis Sabtu (14/12/2019).
Dia bilang, demi menghidupkan genset, dirinya harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta perbulan. Itu pun belum termasuk biaya perawatan genset jika sewaktu-waktu rusak.
Baca Juga
Advertisement
“Bagi kami warga desa, biaya sebesar itu pastinya sangat memberatkan," ucap Lambertus Randio Pranoto.
Kisah Lambertus Randio Pranoto ini mendapat perhatian dari Perusahaan Listrik Negara atau PLN wilayah Kalimantan Barat. Angin segarnya, adalah desa di tempat Kisah Lambertus Randio Pranoto akan segera masuknya listrik ke desa-desa.
“Tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Banyak peluang usaha yang dapat dilakukan dengan adanya listrik,” ucapnya penuh harap jika benar listrik itu akan segera menyalak di desanya jelang Natal dan Tahun Baru atau Nataru akan menjadi kado istimewa bagi warga desa merakayakanya bersama orang terkasih.
"Atas nama pribadi dan masyarakat, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah melalui PLN yang telah memberikan perhatian sekaligus meringankan beban hidup kami. Semoga PLN semakin sukses dalam melayani listrik masyarakat," ujar Lambertus Randio Pranoto.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bangun Jaringan Listrik
General Manager PLN UIW Kalimantan Barat, Agung Murdifi, menyebut menjelang akhir tahun ini, ada 6 desa segera nikmati listrik PLN 24 jam nonstop.
”Keinginan warga di 6 desa Kecamatan Toba dan Simpang Hulu untuk dapat menikmati listrik PLN nonstop 24 jam sehari dapat segera terwujud. PLN bangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV sepanjang 57 kms,” kata dia.
Agung Murdifi menjelaskan, jaringan sepanjang itu akan melewati Desa Baru Lomba Kecamatan Meliau, Desa Bagan Asam, dan Desa Teraju Kecamatan Toba Kabupaten Sanggau, Desa Botuh Besi, Desa Sekucing Labai, Desa Balai Pinang Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang.
"Dari total 57 kms JTM yang akan kami bangun, 31 kms masuk wilayah Kabupaten Sanggau, sisanya 26 kms masuk wilayah Kabupaten Ketapang," kata Agung Murdifi.
Dia mengklaim, sepanjang tahun 2019 PLN telah melakukan pembangunan dan perluasan jaringan listrik untuk melistriki 60 desa, dusun yang tersebar di berbagai daerah kabupaten yang ada di Kalimantan Barat.
“Jelang akhir tahun, PLNmenambah perluasan jaringan listrik ke desa-desa terpencil, baik yang eksisting dengan pola layanan dari 12 jam menjadi 24 jam, maupun desa-desa yang sama sekali belum terlistriki,” kata Agung Murdifi.
Advertisement
Infrastruktur Kelistrikan
Tidak hanya itu, dia bilang tambahan pembangunan jaringan listrik juga dilakukan di Kabupaten Landak. Dia memastikan bahwa warga di 30 desa dan 47 dusun di Kabupaten Landak akan segera menikmati listrik dari PLN.
“Jaringan JTM yang akan dibangun sepanjang 117,56 kms. JTM sepanjang 30,24 kms saat ini sedang dalam proses pembangunan konstruksi. Sisanya 87,32 kms dalam tahap lelang pekerjaan, dan ditargetkan akhir bulan ini sudah rampung,” kata Agung Murdifi.
Secara bertahap, dia bilang PLN berupaya untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan. Tujuannya, agar semakin banyak warga desa dan dusun yang dapat segera manikmati listrik PLN.
“Saat ini sedang dilakukan sosialisasi oleh tim sosialisasi listrik desa Kantor Wilayah dan Unit Layanan agar masyarakat mengetahui serta memahami bahwa PLN sedang melakukan upaya pembangunan jaringan listrik yang akan melewati desa mereka," tutur dia.
"Dalam sosialisasi dijelaskan hal-hal yang terkait pelaksanaan proyek kelistrikan. Pentingnya menjaga seluruh asset kelistrikan, tips keselamatan menggunakan listrik, serta mekanisme proses penyambungan listrik baru, perubahan daya, serta layanan lainnya,” kata Agung Murdifi.