Liputan6.com, Bangkok - Sebuah sekolah di timur Thailand jadi sorotan setelah aktivis daring menunjukkan dugaan tindakan sekolah terhadap siswa dengan potongan rambut yang terinspirasi oleh budaya Korea atau K-pop.
"Kelompok itu, Education for Liberation of Siam, mengklaim gadis-gadis di sekolah Siyanusorn yang berponi dengan gaya ala selebritas K-pop, dipaksa untuk mengakui perilaku buruk dan berjanji untuk memperbaiki gaya rambut mereka," kata kantor berita Thailand Khao Sod seperti dikutip dari UPI, Sabtu (14/12/2019).
Advertisement
Direktur Sekolah Siyanusorn, Sunreng Srisitthichaisakul, membela larangan itu.
"Aturan ini telah diberlakukan selama bertahun-tahun," kata Sunreng. "Namun, ada kecenderungan di antara gadis-gadis remaja yang ingin menata rambut mereka terinspirasi bintang K-pop yang populer, jadi kami memberikan perjanjian untuk mencegah siswa melanggar peraturan sekolah."
Education for Liberation mengatakan peraturan itu berlebihan, dan bahwa sekolah mengharuskan orangtua menandatangani surat-surat yang berjanji untuk tidak mengulangi pelanggaran.
Kelompok ini juga mengklaim kegagalan siswa dan orangtua untuk menandatangani surat setelah tiga panggilan, akan menjadi alasan pengusiran dari salah satu sekolah di Thailand tersebut.
Menyuarakan Penolakan Via Media Sosial
Orang-orang di Thailand menyuarakan diri ke media sosial untuk mengekspresikan penolakan mereka terhadap larangan tersebut.
"Mereka harus menghabiskan waktu mengajar para siswa daripada memperhatikan gaya rambut mereka," tulis seorang komentator, menurut Khao Sod. "Ini pelanggaran hak mereka."
Sunreng mengatakan klaim pengusiran itu salah.
"Pasti ada beberapa kesalahpahaman. Kami tidak pernah mengeluarkan siswa karena poni," katanya. "Hukuman untuk ini adalah pengurangan poin prestasi."
Musik dan hiburan Korea adalah pengaruh besar di Thailand, menurut Bangkok Post.
Thailand adalah tanah kelahiran beberapa selebritas K-pop besar, termasuk Nichkhun anggota boyband 2PM kelahiran Thailand, Bam Bam dari GOT7 dan Lisa dari girl grup Blackpink, menurut laporan itu.
Advertisement