Jakarta - Putaran grup Liga Champions musim ini sudah berakhir. Sebanyak 16 klub tetap berpartisipasi dan merebut tiket ke babak selanjutnya.
Klub-klub yang akan berjibaku pada babak 16 besar Liga Champions yakni PSG, Real Madrid, Bayern Munchen, Tottenham Hotspur, Manchester City, Atalanta, Juventus, Atletico Madrid, Liverpool, Napoli, Barcelona, Borussia Dortmund, RB Leipzig, Olympique Lyon, Valencia dan Chelsea.
Advertisement
Sepanjang babak fase grup total tercipta 308 gol. Raihan tersebut mengalahkan catatan musim 2017-2018 dengan 306 gol.
Kemudian klub asal Jerman, Bayern Munchen, menjadi tim yang memenangkan semua laga di fase grup. Die Rotten total mencetak 24 gol dan satu di antara pemainnya, Robert Lewandowski menjadi yang terbanyak dalam urusan membobol gawang lawan.
Selain catatan apik Bayern Munchen, banyak statistik menarik sepanjang babak fase grup. Berikut Bola.com marangkum dari Sportskeeda, Jumat (13/12/2019), statistik menarik saat babak fase grup Liga Champions.
1. Dua Debutan Cetak Hattrick
Striker RB Salzburg, Erling Braut Haaland, dan gelandang Dinamo Zagreb, Mislav Orsic, merupakan pemain debutan yang sukses mencatatkan hattrick di Liga Champions. Torehan hattrick Haaland dibuat saat RB Salzburg menang atas Genk dengan skor 6-2 pada matchday pertama grup E.
Sementara, catatan hattrick Mislav Orsic terjadi saat Dinamo Zagreb menang atas Atalanta dengan skor 4-0. Kedua pemain tersebut menjadi pemain kedelapan dan kesembilan yang sukses mencatatkan hattrick pada laga debutnya di Liga Champions.
Advertisement
2. Kylian Mbappe Pecahkan Rekor Lionel Messi
Kylian Mbappe menjadi pemain ke-95 yang mampu mencetak hattrick di Liga Champions saat PSG menang atas Club Brugge dengan skor 5-0. Selain itu, Kylian Mbappe mampu memecahkan rekor Lionel Messi untuk menjadi pemain termuda yang mencetak 15 gol Liga Champions
Kylian Mbappe juga satu-satunya pemain muda yang mencetak gol di Liga Champions dengan dua klub berbeda, yakni bersama AS Monaco dan PSG.
3. Lionel Messi Cetak Gol dalam 15 Musim Beruntun
Lionel Messi baru membuka keran golnya di Liga Champions musim ini saat Barcelona meraih kemenangan atas Slavia dengan skor 2-1 pada matchday ketiga. Raihan tersebut membuat Messi menjadi pertama dalam sejarah yang mencetak gol dalam 15 musim berturut-turut.
Advertisement
4. Erling Haaland Cetak 7 Gol dalam 4 Pertandingan
Erling Haaland baru musim ini bermain di Liga Champions. Kendati demikian, Haaland langsung menorehkan catatan apik.
Pemain asal Norwegia itu mampu mencetak 7 tujuh gol dalam empat pertandingan awal di Liga Champions. Total hingga matchday terakhir Haaland mencetak 8 gol dari enam pertandingan.
5. Claudio Bravo Jadi Kiper Pengganti Pertama yang Diusir Wasit
Mantan kiper Barcelona, Claudio Bravo, mengukir rekor unik saat bermain di Liga Champions. Bravo masuk dari bangku cadangan untuk menggantikan Ederson Moraes yang mengalami cedera.
Namun, nasib nahas dialami Bravo saat pertandingan berlangsung. Bravo dianggap melanggar winger Atalanta, Jose Ilicic.
Bravo langsung mendapat kartu merah. Menariknya, kekosongan penjaga gawang justru langsung diisi bek, Kyle Walker, karena Manchester City hanya membawa dua kiper.
Kejadian tersebut membuat Claudio Bravo menjadi kiper pengganti pertama yang diusir wasit.
Advertisement
6. Robert Lewandowski Catatkan Quattrick Tercepat di Liga Champions
Pemain Bayern Munchen, Robert Lewandowski, terus memecahkan rekor musim ini. Lewandowski menjadi satu di antara tiga pemain yang mencetak gol dalam empat laga awal di Liga Champions.
Tak hanya itu, Lewandowski menjadi pemain yang mampu mencetak empat gol hanya dalam empat menit. Catatan apik tersebut ia torehkan saat Die Rotten bertemu Crvena Zvezda pada matchday 5 Liga Champions 2019-2020.
7. Lionel Messi Cetak Gol Melawan 34 Klub Berbeda di Liga Champions
Lionel Messi mencetak rekor baru saat bermain di Liga Champions. Satu gol ke gawang tim asal Bundesliga, Borussia Dortmund, membuat masuk dalam 47 gol pada 34 penampilan fase grup di markas Barcelona. Selain itu, Lionel Messi sanggup mencetak gol ke gawang 34 tim berbeda di panggung Liga Champions.
Tak hanya itu, Lionel Messi mencetak sejarah dalam jumlah pertandingan. Saat ini, Lionel Messi sudah merasakan 700 pertandingan bersama Barcelona.
Advertisement
8. Ansu Fati Jadi Pencetak Gol Termuda di Liga Champions
Wonderkid Barcelona, Ansu Fati, jadi pembicaraan pada laga terakhir fase grup Liga Champions 2019-2020. Dalam laga tersebut, Fati menyumbang satu gol saat Barcelona sukses mengalahkan Inter Milan 2-1, Rabu (11/12/2019) di Stadion Giuseppe Meazza.
Fati mencatatkan namanya di papan skor saat babak kedua tersisa empat menit. Saat Gol kemenangan tersebut membuat Inter Milan gagal lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Selain membuat La Beneamata tersisih, gol Fati tersebut sangat spesial. Pemain berkebangsaan Spanyol itu berhasil memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang mencetak gol di Liga Champions.
Saat membuat gol tersebut, Ansu Fati baru berusia 17 tahun dan 40 hari. Rekor sebelumnya dipegang oleh Peter Ofori-Quaye yang berumur 17 tahun dan 194 hari ketika membuat gol pada 1997.
9. Atalanta Jadi Tim Pertama yang Lolos ke 16 Besar Setelah Kalah dalam 3 Laga Awal
Atalanta menjadi satu di antara klub debutan di Liga Champions 2019-2020. Kendati demikian, Atalanta secara mengejutkan mampu lolos ke babak fase knockout.
Menariknya, Atalanta pada tiga pertandingan awal mengalami kekalahan. Atalanta masing-masing kalah dari Dinamo Zagreb (0-4), Shakhtar Donetsk (1-2), dan Manchester City dengan skor 1-5.
Hingga matchday terakhir, Atalanta total mengumpulkan 7 poin, dari hasil dua kali menang dan satu kali imbang.
Kondisi tersebut membuat Atalanta menjadi klub pertama yang lolos ke babak 16 besar setelah mengalami kekalahan dalam tiga laga awal.
Advertisement
10. Bayern Munchen Catatkan Selisih Gol Terbaik
Bayern Munchen berhasil menyapu bersih enam pertandingan di babak fase grup Liga Champions 2019-2020. Bayern Munchen menjadi klub keenam yang mampu meraih semua kemenangan selama fase grup.
Enam klub yang pernah meraih nilai sempurna pada fase grup antara lain AC Milan (1992-93), Paris Saint-Germain (1994-95), Spartak Moscow (1995-96), Barcelona (2002-03), dan Real Madrid (2011-12 dan 2014-15). Tak hanya itu, Die Rotten menghasilkan selisih gol terbaik, yakni +19 dan masuk satu di antara yang terbaik sepanjang sejarah.
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Faozan Tri Nugroho/Editor: Yus Mei Sawitri, published 13/12/2019)