Liputan6.com, New York City - Tessa Majors (18) ditemukan tewas akibat penusukan di Morningside Park, New York City, akibat aksi komplotan perampok muda. Peristiwa terjadi saat Tessa berusaha menghalau aksi kriminal yang dilakukan orang remaja tanggung.
Dilaporkan Business Insider, korban sedang berjalan di Morningside Park pada Rabu pagi, 11 Desember 2019, waktu setempat. TKP tidak jauh dari kampus korban. Korban pun bertemu tiga orang pelaku dan ditusuk beberapa kali dengan pisau setelah sempat melawan.
Baca Juga
Advertisement
Seorang pelaku berusia 13 tahun berhasil diringkus polisi. Bocah itu diketahui membawa pisau dan penampilannya mirip seperti yang digambarkan seorang saksi.
Polisi memperkirakan para perampok cilik itu hanya berniat mencuri dan tidak berniat membunuh.
Remaja yang namanya tak disebut itu mengaku ia dan dua temannya mencoba mengambil telepon genggam Tessa Majors sebelum menusuk gadis muda itu. Seorang remaja lain berusia 14 tahun juga sudah ditangkap polisi, dan satu pelaku lain masih buron.
Para pelaku terancam terkena dakwaan tingkat kedua berlapis untuk pembunuhan, pencurian, dan serangan menggunakan senjata. Untuk pembunuhan tingkat kedua saja hukumannya bisa mencapai 25 tahun penjara.
Tessa Majors yang merupakan mahasiswa baru di Barnard College itu dilaporkan tak langsung tewas usai ditusuk salah satu perampok. Ia berhasil mencapai pos keamanan terdekat, sayangnya ia kolaps dan meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Sinai St. Luke pada Rabu sore.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pelaku Dibawa ke Pengadilan
Detektif kepolisian New York, Vincent Signoretti, menduga pelaku awalnya ingin merampok seorang pria, namun tidak jadi. Barulah setelah itu mereka berpapasan dengan Tessa Majors.
Menurut laporan CBS, pelaku berusia 13 tahun itu sudah dibawa ke pengadilan khusus anak di Manhattan, New York, pada Jumat kemarin. Ia datang ditemani paman dan bibinya.
Majors adalah mahasiswi perantauan asal Virginia. Ia datang ke New York untuk menuntut ilmu di Barnard College. Ia juga seorang anak band dan tertarik pada jurnalisme.
Pihak keluarga juga sudah mengeluarkan pernyataan resmi dan berterima kasih atas dukungan yang datang dari seantero Amerika Serikat. Mereka juga mengapresiasi kinerja kepolisian.
"Kami bersyukur atas rasa cinta yang mengalir dan dukungan yang kami peroleh dari berbagai penjuru negeri," demikian pernyataan keluarga Tessa Majors.
Advertisement
Wali Kota Ikut Berduka
Wali Kota New York Bill de Blasio turut berduka atas kejadian penusukan ini. Ia berkata hal ini merupakan kenyataan yang tak bisa diterima. De Blasio pun tak percaya kasus ini terjadi tak jauh dari kampus korban.
"Sulit dipercaya bagi saya bahwa peristiwa itu bisa terjadi di sana, tepat di sebelah salah satu kampus terhebat kita," ujar de Blasio.
Pemerintah kota New York telah mengirim pakar kesehatan jiwa ke Barnard untuk membantu murid-murid yang terdampak atas kematian Tessa Majors.
Presiden Barnard College, Sian Leah Beilock, juga mengajak warga kampusnya untuk saling membantu di situasi sulit ini. Pihak kampus juga sudah menggelar acara penghormatan pada Kamis malam kemarin.