Liputan6.com, Jakarta - Di Gresik, Jawa Timur terdapat salah satu kawasan terkenal dengan bangunan tua bersejarah bergaya arsitektur Belanda dan Tiongkok. Kawasan itu disebut Kampung Kemasan.
Mengutip laman Disparbud Kabupaten Gresik, perkampungan ini terletak di daerah Kemasan. Daerah ini sekitar 200 meter di Sepanjang Ny.Ag Arem-arem, berjarak sekitar 700 meter alun-alun Kota Gresik. Tepatnya kampung ini berada di Jalan Nyai Ageng Arem-Arem III.
Salah satu ikon di Kampung Kemasan ini yaitu Rumah Gajah Mungkur. Rumah ini telah menjadi daya tarik wisatawan. Bahkan wisatawan pun tertarik untuk berswafoto dengan latar belakang rumah ini.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari instagram @gresiktourism, Rumah Gajah Mungkur terletak di Jalan Nyai Ageng Arem-Arem, Kelurahan Pakelingan, Gresik, Jawa Timur. Gajah Mungkur ini terdapat di tempat sama dengan Kampung Kemasan. Gajah Mungkur terletak di Jalan Nyai Ageng Arem-Arem. Rumah Gajah Mungkur ini dihuni oleh H. Jaelani yang merupakan anak dari pemilik aslinya, H. Oemar.
Rumah Gajah Mungkur ini memiliki arti. Menurut Dosen Arsitek Institut Teknologi 10 Nopember (ITS), Andy Mapajaya, dinamakan Rumah Gajah Mungkur karena terdapat patung gajah yang kepalanya menghadap ke teras rumah. Lalu bagian belakang gajahnya menghadap ke jalan yang dalam bahasa jawa “Mungkuri” atau membelakangi.
Andy juga berpendapat, bagian belakang gajah yang membelakangi jalan itu tidak mempunyai makna khusus, tetapi agar pemilik rumah bisa melihat wajah gajah dari teras atau beranda rumah.
"Rumah Gajah Mungkur ini mempunyai gaya arsitektur eklektik, yaitu gaya periode kolonial pra modern tepatnya sebelum tahun 1920-an," ujar Andy saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Senin (16/12/2019).
Selain itu, rumah ini juga berbeda dengan Kampung Kemasan Gresik. Bila di Kampung Kemasan identik berwarna merah, Rumah Gajah Mungkur, menurut Andy berwarna hijau muda dan abu-abu seperti kusen dan jendela atau pintu yang ada di dalam.
“Di Kampung Kemasan gaya arsitektur ekletiknya dominan Chinesse sytle, warna merah dan pink, pemajauan dinding gevel meski tidak khas China,”kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Lantai 2 Bangunan untuk Sarang Burung Wallet
Rumah Gajah Mungkur ini masih dihuni. Sejak awal dibangun, lantai dua bangunan diperuntukkan untuk memelihara sarang burung wallet.
“Dari awal dibangun sudah direncanakan pembangunan sarang burung wallet dalam bentuk berupa air liur wallet,” kata Andy.
Rumah Gajah Mungkur ini sering dikunjungi oleh wisatawan karena gaya arsitekturnya yang mencolok dari rumah-rumah lain. Banyak yang menggunakannya sebagai latar belakang untuk berfoto. Jadi tertarik untuk kunjungi rumah ini?
(Shafa Tasha Fadilla-Mahasiswa PNJ)
Advertisement