Kecewa, Jurgen Klopp Mengaku Malas Rayakan Gol Liverpool

Jurgen Klopp selalu dikenal sebagai pelatih nyentrik yang doyan meluapkan emosi. Klopp pun membantah gagasan bahwa Liverpool sudah pasti juara musim ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Des 2019, 12:00 WIB
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp bertepuk tangan merayakan kemenangan timnya usai pertandingan melawan Everton pada Liga Inggris di Stadion Anfield, Rabu (4/12/2019). Liverpool menang telak 5-2 atas Everton. (AP Photo/Jon Super)

Liputan6.com, Liverpool - Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, mengaku sudah tidak mau lagi merayakan gol-gol anak asuhnya di lapangan. Padaha, Klopp selalu dikenal sebagai pelatih nyentrik yang doyan meluapkan emosi.

Teranyar, Liverpool tampil impresif untuk mengalahkan Watford 2-0 pada laga lanjutan Premier League 2019/20, Sabtu (14/12/2019). Kali ini dua gol kemenangan The Reds diborong Mohamed Salah, di babak pertama dan di ujung babak kedua.

Liverpool bisa saja menang lebih besar. Di babak kedua, ketika skor masih 1-0, Sadio Mane mencetak gol sundulan dengan memanfaatkan umpan Xherdan Shaqiri. Namun, gol itu dianulir lantaran offside, VAR mengonfirmasi.

Kehadiran VAR inilah yang mengubah sikap Klopp di tepi lapangan. Musim ini adalah musim debut VAR di Premier League, tentu sudah menghasilkan banyak maslah. Standar VAR berubah-ubah, beberapa kali justru merugikan. Juga, wasit utama tidak bisa melihat langsung tayangan ulang di monitor.

Sejak saat itulah Klopp tidak lagi merayakan gol Liverpool. Pada kasus offside Mane kemarin, dia terlihat tidak merayakan gol, tapi juga tidak memprotes keputusan offside. Klopp sekarang tidak bisa langsung merayakan gol timnya.


Tak Mau Rayakan Lagi

Manajer Liverpool, Jurgen Klopp bereaksi saat bersua Napoli, pada Matchday 2 Liga Champions 2018-20019, Kamis (4/10/2018). (AFP / Alberto Pizzoli)

"Sejujurnya saya tidak tahu apakah itu offside. Saya tidak lagi merayakan gol, sebab Anda harus menunggu orang lain mengatakan itu benar-benar gol," buka Klopp di Sky Sports.

"Saya kira ada satu umpan sebelumnya yang mungkin offside, tapi soal offside Sadio itu, saya tidak bisa melihatnya."


Langkah Perlahan

Klopp pun membantah gagasan bahwa Liverpool sudah pasti juara musim ini. The Reds memang kian kukuh di puncak klasemen dengan 49 poin dari 17 pertandingan.

Mereka unggul 10 poin dari Leicester City di peringkat kedua dan 14 poin dari Manchester CIty di peringkat ketiga. Hanya kesalahan sendiri yang bisa membuat Liverpool gagal juara musim ini.

"Saya kira saya sudah mengatakan ini sampai 500 kali, Desember, khususnya Januari, Anda harus membuktikan daya tahan Anda, itulah yang paling penting. Kami telah membuktikan itu, tapi Watford pun demikian," sambung Klopp.

"Anda [media] boleh membuat penilaian lebih awal, tapi kami tidak bisa begitu. Kami hanya perlu memulihkan diri dan memasuki pertandingan berikutnya," tutupnya.

 

Sumber: Sky Sports

Disadur dari: Bola.net (penulis Richard Andreas, published 16/12/2019)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya