Seminggu Usai Gunung Meletus, Selandia Baru Heningkan Cipta untuk Korban

PM Jacinda Ardern memimpin mengheningkan cipta untuk korban gunung meletus di White Island.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Des 2019, 13:09 WIB
White Island, yang juga dikenal sebagai Whakaari, berada di lepas pantai Pulau Utara - dan merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Selandia Baru. (Liputan6/New Zealand Institute of Geological and Nuclear Sciences)

Liputan6.com, Wellington - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, memimpin mengheningkan cipta sebelum rapat kabinet untuk menghormati korban gunung meletus di White Island. Mengheningkan cipta selama satu menit dilaksanakan pada Senin (16/12/2019) waktu setempat. Waktu Selandia Baru sekitar lima jam lebih cepat dari Indonesia.

Mengheningkan cipta dilaksanakan pada pukul 14.11 siang, bertempatan dengan meledaknya gunung berapi White Island pada Senin lalu. Peristiwa ini merenggut nyawa para turis yang sedang berlibur di daerah tersebut.

Menurut laporan BBC, Senin (16/12/2019), total 16 korban meninggal telah dikonfirmasi, serta masih ada dua korban yang masih hilang. Diduga tubuh keduanya berada di perairan sekitar White Island.

20 korban selamat sedang dirawat secara intensif akibat luka bakar parah. Sampai hari Minggu kemarin, lokasi dua korban yang hilang masih belum bisa ditemukan tim penyelam.

"Ini adalah tugas yang sulit dan masih terus berlanjut," ujar Deputi Komisioner Kepolisian Selandia Baru, John Tims.

Media Selandia Baru stuff.co.nz berkata PM Andern sempat membahas pendirian memorial untuk korban gunung meletus, meski proyeknya tak dilaksanakan dalam waktu dekat.

Di tempat lain, beberapa anggota keluarga korban turut mengadakan mengheningkan cipta di atas kapal HMNZS Wellingon sekitar 6 kilometer dari White Island. Kru juga turut memberikan penghormatan.

Warganet di Twitter pun melihat beberapa pengendara mobil menepi untuk mengheningkan cipta.

Lewat Instagram, PM Andern kembali menuliskan tentang tragedi gunung meletus ini sekaligus menyampaikan apresiasi kepada usaha tim penyelamat yang terlibat proses evakuasi. Ia juga berterima kasih pada anggota suku Ngati Awa iwi yang telah menyampaikan duka cita dengan penampilan waiata dan karakia.

"Mereka yang meninggal akan selamanya terhubung dengan Selandia Baru, dan kita akan terus menggenggam mereka erat-erat," kata Ardern.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dana bagi Korban

White Island, Selandia Baru. (Liputan6/ABC)

PM Jacinda Ardern dalam rapat kabinet berkata akan menyiapkan dana bantuan sebanyak 5 juta dolar atau Rp 46,2 miliar (1 dolar Selandia Baru: Rp 9.242) bagi para korban. Uang juga akan diberikan kepada bisnis-bisnis kecil di area tersebut.

Pemerintah saat ini sedang menyiapkan kriteria orang-orang yang bisa mendapat dana sumabngan itu.

Mayoritas korban berasal dari Australia dan sejauh ini yang paling muda diidentifikasi sebagai remaja berusia 13 tahun yang menjadi warga permanen Australia.

Beberapa nama korban di antaranya: Krystal Eve Browitt (21) dari Australia, Tipene Maangi (24) dari Selandia Baru , Zoe Ella Hosking (15) dari Australia, dan Gavin Brian Dallow (53) dari Australia

Ada juga dua kakak beradik, yakni Matthew Robert Hollander (13) dan Berend Lawrence Hollander (16) dari Amerika Serikat dan menjadi warga permanen Australia. Kedua orang tua mereka belum teridentifikasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya