Menko Luhut Temui Putra Mahkota Uni Emirat Arab Bahas Kerjasama Investasi

Menko Luhut tengah berada di Uni Emirat Arab (UEA) untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Jokowi

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Des 2019, 12:57 WIB
Menko Kemaritiman ‎Luhut Binsar Pandjaitan memberi pemaparan dalam Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP, Jakarta, Minggu (8/4). Program ini fokus pada pengembangan Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong (IMT GR). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Putera Mahkota Uni Emirat Arab (UEA), Pangeran Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan di Abu Dhabi, Senin (16/12/2019).

Luhut mengatakan, dalam lawatannya ke Uni Emirat Arab membawa pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu juga untuk memastikan kerja sama antar pemerintah (Governement to Government/G to G) dan kesepakatan bisnis selama ini berjalan dengan baik.

"Ini juga persiapan awal untuk kunjungan kenegaraan Presiden pada bulan Januari mendatang," kata Luhut, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (15/12/2019).

Beberapa nota kesepahaman yang akan ditandatangani antara lain di bidang energi, kesehatan, pendidikan, dan Sovereign Wealth Fund (SWF).

Selain itu, lanjut Menko Luhut, pertemuan ini juga untuk mempersiapkan nota kesepahaman untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dimana Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) akan menjadi partner penting bagi Indonesia.

“Indonesia saat ini juga sedang memproses Omnibus Law untuk memberikan kepastian hukum bagi SWF ini,” tambahnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Potensi Kerjasama Lainnya

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan saat wawancara khusus di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (17/5) Luhut berbagi cerita tentang masalah komunis, Poso dan pemilihan Ketua Partai Golkar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Di bidang petrokimia dan petroleum, beberapa kerja sama yang telah disepakati adalah kesepakatan antara Pertamina dan Adnoc untuk pengembangan kilang di Balongan.

Selain itu juga ada kerjasama antara Masdar dan PLN untuk kesepakatan pembangunan panel tenaga surya terapung 145 GW, Pertamina dan Mubadala untuk pengembangan kilang di Balikpapan, EGA dan Inalum untuk pengembangan smelter dan hydropower berbasis 500 ribu ton per tahun aluminium smelter di Kalimantan Utara dan Chandra Asri dan Adnoc dengan kontrak jangka panjang.

Kemudian, kesepakatan di bidang agrikultur yang akan mengambil lokasi di Elite Agro, Jawa Barat dan juga Kalimantan Tengah, serta MoU antara DP World dan Maspion untuk area industri terintegrasi (120 hektar).

 


Selanjutnya

Luhut Binsar Pandjaitan kini menjabat sebagai Menkopolhukam di pemerintahan era Presiden Joko Widodo

Dalam lawatan kali ini, Luhut juga menyampaikan apresiasi Presiden Jokowi atas Kedutaan Besar RI dan kediaman Dubes yang telah berlokasi di wilayah strategis di Abu Dhabi.

Selain itu juga dibahas mengenai pembangunan Masjid Agung di Solo Jawa Tengah, yang direncanakan konstruksi awalnya akan dimulai pada Januari 2020 mendatang.

“Kami berharap, UEA akan menjadi mitra dan sahabat untuk mengembangkan beberapa proyek karbon di Indonesia,” tutup Luhut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya