Menristek: Mobil Listrik Buatan Indonesia dan Impor Harus Berbeda

Perkembangan berbagai kendaraan listrik di Indonesia, salah satu tujuannya adalah untuk mampu memperkuat komitmen mengurangi emisi.

oleh Arief Aszhari diperbarui 16 Des 2019, 16:03 WIB
Teknologi fast charging pada mobil listrik DFSK Glory E3 dipamerkan dalam GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (19/7/2019). Glory DFSK E3 hanya perlu waktu 30 menit untuk mencapai 80 persen daya baterai. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan berbagai kendaraan listrik di Indonesia, salah satu tujuannya adalah untuk mampu memperkuat komitmen mengurangi emisi. Hal tersebut, diutarakan langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, turut hadir di acara Grab peluncuran uji coba mobil listrik.

"Event ini sebagai event yang membanggakan dan penting bagi komitmen kita terhadap global, kita berjanji untuk mengurangi emisi. Salah satunya untuk mengurangi polusi udara, di Jakarta, yang datang di dua kelompok yaitu dari pembangkit listrik dan kendaraan," kata Bambang.

Menurutnya, masyarakat juga harus ikut andil dalam mengurangi polusi tersebut, dengan beralih ke teknologi kendaraan listrik.

Sementara itu, ia juga menyampaikan terkait produksi mobil listrik. Menurutnya harus ada perbedaan antara mobil listrik yang diproduksi di Indonesia dan kendaraan listrik dari hasil impor.

"Kita harus menciptakan rangkaian yang penuh, untuk mendukung segala aspek pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


PLN Harus Siap

Hal itu adalah tahapan yang penting, dalam upaya menyelesaikan polusi udara. Maka, ia mengatakan bahwa PLN harus siap dalam mendukung dan menyuplai energi listrik.

Meskipun memang investasi kendaraan listrik ini mahal di awal, tapi akan banyak keuntungan yang diperoleh jika sudah menggunakan dan menerapkan kendaraan listrik dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi penggunaan emisi, polusi udara menjadi berkurang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya