Liputan6.com, California David Ford berkunjung ke Drake's Bay di Pantai California Utara, Amerika Serikat, lalu matanya terpaku pada ribuan ikan penis (penis fish) yang terdampar di pantai. Makhluk merah muda dengan nama ilmiah Urechis unicinctus ini sebenarnya spesies cacing sendok yang berukuran sepanjang 10 inci (25,4 cm).
"Aku pun berjalan setengah jam di pantai. Seperempat dari ikan penis tampak seperti masih hidup. Sisanya sudah mati," ujar Ford kepada Vice, sebagaimana dilansir Heavy, Selasa (17/12/2019).
Advertisement
Ford memotret foto ikan penis tersebut pada 6 Desember 2019. Kemudian ia membagikannya dengan majalah Bay Nature untuk segmen "Ask the Naturalist." Ia juga bertanya kepada ahli biologi, Ivan Parr.
Dalam artikel berjudul, Naturally, 2019 Closes with Thousands of 10-Inch Pulsing ‘Penis Fish’ Stranded on a California Beach, Parr menulis, ikan penis adalah penghuni yang tinggal di pantai. Namun, badai tropis yang baru melanda California menggusur ikan penis hingga puluhan ribu kilometer.
Cacing ini menghuni daerah intertidal rendah hingga subtidal, dari Oregon Selatan ke Tijuana Slough, Meksiko. Ikan penis biasanya terlihat di antara Teluk Bodega dan Monterey, sekitar 200 mil jauhnya dari Meksiko.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Menjadi Santapan Nikmat
Menilik ikan penis yang menjadi pemberitaan populer dunia, ada beberapa fakta yang bisa diperhatikan.
1. Dianggap Lezat di Korea Selatan
Ikan penis dikenal sebagai gaebul (artinya alat kelamin anjing) di Korea Selatan. Di sana ikan penis dianggap sebagai hidangan yang lezat.
Ikan itu diketahui sangat kenyal dan manis karena direndam dalam air garam begitu lama. Orang Korea menggunakan kata dalchakjigeunhada untuk menggambarkan rasa yang berarti manis alami.
Rasa ikan penis paling manis dan banyak dicari dari Desember hingga Maret. Mereka secara tradisional dikonsumsi mentah setelah dicelupkan ke dalam saus chogochujang khas Korsel.
Mirip dengan tiram, ikan penis dipotong-potong dan langsung dimakan. Tidak semua orang memakannya di tempat. Beberapa penduduk lokal menumis gaebul dengan kimchi.
Lainnya memanggang gaebul dengan bumbu garam, merica, dan minyak wijen.
Advertisement
Mangsa Si Ikan Penis
2. Mengeluarkan jaring lendir untuk menangkap plankton
Menurut Ivan Parr, ikan penis menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah. Mereka menggali lubang berbentuk U, yang memanjang beberapa meter, tetapi tidak lebih lebar dari ukuran mereka sendiri.
Untuk makan, spesies cacing sendok ini mengeluarkan jaring lendir dari kelenjar menangkap plankton dan bakteri.
"Cacing terus mengeluarkan jaring lendir yang membentang dari mulut cacing. Menggunakan kontraksi (peristaltik) untuk memompa air melalui liangnya, mereka mengisap plankton, dan bakteri ke dalam jaring ini," jelas Parr.
Hidup Ratusan Juta Tahun Lalu
3. Sudah hidup sekitar 300 juta tahun
Ada bukti fosil bahwa ikan penis telah ada selama ratusan juta tahun. Para arkeolog menemukan, lubang berbentuk U sejak 300 juta tahun, menurut Ivan Parr.
Ikan penis dapat hidup sampai 25 tahun, tetapi biasanya tidak juga. Ini karena banyak predator di antaranya berang-berang, ikan hiu, pari, camar, dan manusia yang memakannya.
Sebagai Umpan Tangkap Ikan
4. Nelayan menggunakan ikan penis sebagai umpan
Nelayan dari seluruh dunia berburu dan menangkap ikan penis lalu menggunakannya sebagai umpan. Mereka sulit ditemukan, tetapi sangat efektif untuk menangkap ikan.
"Ini (ikan penis) adalah umpan yang sangat efektif bagi nelayan. Kami rela keluar minggu demi minggu untuk mengejar ikan penis," ujar nelayan Ken Jones.
Advertisement