Dipimpin Sektor Tambang, IHSG Dibuka Menguat ke 6.223,44

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menghijau pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Des 2019, 09:15 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menghijau pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Posisi rupiah di angka 14.010 per dolar AS

Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (17/12/2019), IHSG naik 11 poin atau 0,19 persen ke level 6.223,44. IHSG kemudian menguat pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, dengan naik 18,20 poin atau 0,29 persen menjadi 6.229,79.

Indeks saham LQ45 naik 0,31 persen ke posisi 1.004,08. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.233,49 dan terendah di 6.221,27.

Sebanyak 150 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 54 saham melemah dan 115 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 25.946 kali dengan volume perdagangan 360,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 285,5 miliar.

Investor asing jual saham Rp 4,8 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 14.010 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sembilan sektor berada di zona hijau. Sektor oertambangan memimpin penguatan dengan naik 0,63 persen, kemudian diikuti dengan sektor perkebunan yang naik 0,38 persen dan sektor keuangan naik 0,34 persen.

Sementara sektor saham yang melemah hanya sektor aneka industri yang turun 0,2 persen

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau diantaranya POLA naik 25 persen ke level Rp 725 per lembar saham, PDES naik 24,32 persen menjadi Rp 690 per lembar saham dan TFCO naik 14,71 persen menjadi Rp 780 per lembar saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain BMSR turun 9,17 persen menjadi Rp 99 per lembar saham, ERTX turun 6,99 persen menjadi Rp 133 per saham dan BBHI turun 6,85 persen menjadi Rp 136 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penutupan Kemarin

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini. Investor beli saham selama perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (16/12/2019), IHSG ditutup naik 14,27 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.211,59. Sementara itu, indeks saham LQ45 naik 0,34 persen ke posisi 1.000,99.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.197,31 dan terendah 6.167,64.

Sebanyak 220 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 192 saham melemah dan 150 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 521.921 kali dengan volume perdagangan 9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,9 triliun.

Investor asing beli saham mencapai Rp 158,29 miliar di total pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.005.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tiga sektor yang berada di zona merah yaitu sektor industri dasar turun 0,81 persen, sektor perkebunan melemah 0,72 persen dan sektor pertambangan yang melemah 0,19 persen

Sementara sektor yang menguat dipimpin oleh anek industri yang naik 1,52 persen. Kemudian diikuti oleh sektor perdagangan yang naik 1,01 persen dan sektor keuangan yang naik 0,36 persen.


Saham yang Menguat

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang menguat antara lain AMAG yang naik 24,79 persen ke Rp 292 per saham, PTSN menguat 24,32 persen ke Rp 276 per saham dan DWGL naik 22,94 persen ke Rp 268 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah diantaranya APLI yang turun 21,88 persen ke Rp 100 per lembar saham, BVIC melemah 19,39 persen ke Rp 79 per lembar saham dan IFII turun 18,72 persen ke Rp 304 per lembar saham.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya