Liputan6.com, Xinjiang - Playmaker Arsenal, Mesut Ozil, membuat pemerintah Tiongkok marah atas unggahan pemain berpaspor Jerman keturunan Turki itu di media sosial.
Sebelumnya, Ozil menyebut bahwa muslim Uighur sebagai pejuang yang menentang persekusi. Pemain yang memeluk agama Islam ini mengecam pemerintah Tiongkok di Twitter, karena dianggap menganiaya dan mengintimidasi muslim Uighur.
Advertisement
"(Di Tiongkok) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah teologi Islam-madrasah dilarang, cendikiawan dibunuh satu per satu. Terlepas dari itu semua, Muslim tetap diam," tulis Mesut Ozil di akun Twitter pribadinya, @MesutOzil.
Pemerintah Tiongkok menuding Ozil salah mendapat informasi dan tertipu dengan berita palsu alias hoax. Pemerintah Tiongkok bersedia mengundang Mesut Ozil untuk datang melihat kenyataan sebenarnya.
"Saya tidak tahu apakah Tuan Ozil sudah pergi ke Xinjiang. Namun, sepertinya dia sudah termakan berita palsu dan penilaiannya dipengaruhi oleh pernyataan yang tidak benar," jelas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang, seperti dilansir AFP.
"Apabila Tuan Ozil punya kesempatan, kami akan senang melihatnya datang ke Xinjiang dan melihat-lihat," lanjut pernyataan tersebut.
Pemerintah Tiongkok menyarankan Mesut Ozil bersikap lebih bijak dalam bersosial media. Karena, sebagai public figure, pernyataannya dapat memengaruhi banyak orang.
"Selama dia punya akal sehat, dapat membuat perbedaan yang jelas antara benar dan salah, dan menegakkan prinsip- prinsip objektivitas dan keadilan, dia akan melihat Xinjiang yang berbeda," terang juru bicara itu.
Batalkan Siaran
Setelah pernyataan Ozil, Pemerintah Tiongkok mengecam dengan langsung membatalkan siaran langsung pertandingan Arsenal kontra Manchester City akhir pekan lalu, yang semestinya ditayangkan stasiun televisi Tiongkok, CCTV.
Media Tiongkok, Global Times, menulis bahwa pemerintah mereka dan penggemar sepak bola kecewa, sehingga mereka tidak mau menyaksikan Arsenal. Peringatan juga diberikan kepada The Gunners, untuk bisa mengatasi kontroversi Ozil agar klub London Utara itu tidak berdampak.
Advertisement
Dapat Kecaman
Tiongkok sejak lama memang mendapat kecaman dunia internasional karena mendirikan jaringan besar kamp-kamp penahanan kaum minoritas Muslim di Xinjiang. Para aktivitis kemanusiaan menilai kamp-kamp itu untuk menghomogenkan penduduk Uighur demi mencerminkan budaya Han mayoritas Tiongkok.
Para ahli juga berpendapat, lebih dari satu juta warga Uighur dan orang-orang dari etnis minoritas Muslim lainnya telah dikirim ke kamp-kamp di wilayah dengan penjagaan ekstra ketat, walaupun kabar itu dibantah pemerintah Tiongkok.
Saksikan video pilihan di bawah ini