Liputan6.com, Jakarta - Masih dalam rangka HUT Ke-42, BP Jamsostek menggelar seminar High Level Update dengan tema 'HR Leader As A Strategic Business Partner' di Learning Center BP Jamsostek, Bogor, Selasa (17/12/2019).
“Melalui kegiatan ini kami ingin membangun sinergi positif dengan peserta BP Jamsostek khususnya para HR Manager perusahaan melalui sharing knowledge terkait dengan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) guna mencapai kinerja yang unggul,” ucap Anggota Dewan Pengawas selaku Ketua Komite KPKOS M. Aditya Warman.
Ia juga memaparkan di era milenial peran manusia sudah banyak digantikan oleh kecanggihan teknologi.
Kendati begitu, SDM masih menjadi salah satu aset yang dibutuhkan untuk memajukan dan mengembangkan sebuah perusahaan.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, perusahaan juga perlu memiliki sebuah talent management yang mumpuni. Hal ini agar memperoleh SDM terbaik untuk menjadi pemimpin di masa mendatang.
Timbulnya teknologi digital belakangan ini, kata Aditya, harus bisa dimanfaatkan oleh pimpinan perusahaan untuk mengembangkan karir dan kompetensi para karyawannya, khususnya di BP Jamsostek dan perusahaan peserta.
“Kami berharap acara ini dapat memberi gambaran terkait pentingnya sebuah pengelolaan human capital dalam mengelola talent di sebuah perusahaan, sehingga ke depannya para peserta dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapatkannya dari seminar ini, ke dalam manajemen SDM di perusahaanya,” pungkas Adit.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pinta YLKI Usai BPJS Ketenagakerjaan Berganti Panggilan Jadi BP Jamsostek
BPJS Ketenagakerjaan memutuskan untuk berganti nama panggilan menjadi BP Jamsostek. Ketua Umum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi memiliki harapan dari pergantian lembaga yang mengurusi pekerja ini.
Menurut Tulus, pergantian nama panggilan karena BPJS Ketenagakerjaan tidak ingin terkena imbas penilaian masyarakat terhadap BPJS Kesehatan yang notabene bernada negatif.
"Mungkin tujuan mengganti nama biar nggak mislead dengan BPJS Kesehatan karena familiarnya orang menyebut BPJS Kesehatan hanya dengan BPJS saja," ujarnya melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Jumat (13/12/2019).
Terlepas dari itu, Tulus berharap jika adanya panggilan baru ini jangan sebatas ganti bungkusan semata, alias hanya diganti luarnya saja.
"Yang penting pelayanan pada pekerja harus ditingkatkan, dan lebih banyak memberikan benefit pada pekerja. Kalau ganti nama tapi efeknya bagi pekerja sama saja, ya untuk apa?" tuturnya.
Advertisement
Ganti Nama
Dalam rangka ulang tahun BPJS Ketenagakerjaan yang ke-42, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto dalam sambutannya mengumumkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan berganti nama menjadi BP Jamsostek, di gedung baru BP Jamsostek, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
"Kita ada panggilan baru, ada standarisasi. Tolong panggil kami BP Jamsostek, bukan ganti nama tetapi kita memberi nama panggilan baru agar memudahkan orang memanggil BPJS Tenaga Kerja," jelas Agus beberapa waktu lalu.