Liputan6.com, Jakarta Bukan rahasia lagi, bahwa meski telah menjadi salah satu orang terkaya dunia, hobi miliarder Bill Gates untuk membaca tetap tak berubah. Baru-baru ini, ia bahkan rela membaca sebuah buku hingga pukul 3 pagi dan merasa harus menghadiahkan buku tersebut pada teman-temannya.
Melansir laman CNBC, Selasa (17/12/2019), buku yang membuat Gates rela membaca buku hingga dini hari adalah The Rosie Project karya Graeme Simsion. Anda tak akan pernah salah pilih buku, apalagi jika Gates yang merekomendasikannya.
Baca Juga
Advertisement
Gates mendapatkan informasi soal buku tersebut dari sang istri, Melinda. "Saya memutuskan untuk melihat buku tersebut. Saya mulai membacanya pada suatu malam sekitar pukul 11 dan masih terus membaca sampai pukul 3 pagi," terang bos Microsoft tersebut.
Buku tersebut dibuat untuk mencari pasangan atau istri yang cocok. Simsion menciptakan 16 halaman kuesioner untuk membantu Anda menyelesaikan misnya.
"Buku ini bukan soal genetika atau berpikir terlalu logis, atau petualangan karakter utama yang menyenangkan, lebih dari itu, ini soal masuk ke dalam pikiran dan hati seseorang yang dipandang aneh oleh orang lain," ujar Gates.
Menurutnya, buku tersebut sangat cerdas, lucu dan membuat nyaman pada diri sendiri, termasuk baik dan buruknya. Faktanya, Gates bahkan menghadiahkannya pada sedikitnya 50 teman.
Gara-gara Babi, Miliarder China Makin Kaya Raya
Krisis daging babi di China, ternyata mendorong kekayaan beberapa miliarder makin bertambah. Adalah Qin Yinglin, Pimpinan Muyuan Foodstuff Co. yang pundi-pundi kekayaannya naik berlipat lebih dari empat kali pada tahun ini menjadi USD 8,6 miliar (Rp 120,4 triliun).
Dia pun menjadi miliarder yang memiliki pertumbuhan kekayaann paling cepat, menurut Bloomberg Billionaires Index. Qin Yinglin, masuk peringkat 500 orang terkaya di dunia.
Baca Juga
Mengutip laman CNBC, Senin (16/12/2019), harga daging babi meningkat dua kali lipat pada tahun ini, menurut data dari Kementerian Perdagangan China. Kenaikan harga memicu tingkat inflasi konsumen tahunan tertinggi dalam tujuh tahun. Kondisi disebabkan epidemi demam babi Afrika yang menyebabkan kematian jutaan babi.
Laba perusahaan Muyuan bahkan melonjak 260 persen pada kuartal ketiga dibandingkan periode yang sama pada 2018. Tentu ini akibat lonjakan harga daging babi.
Perusahaan dan produsen besar lainnya diprediksi juga memperoleh kenaikan pangsa pasar. Sementara perusahaan-perusahaan kecil harus gigit jari akibat menanggung kerugian, menurut Fitch Ratings.
"Beberapa perusahaan sangat kesulitan karena mereka tidak dapat mereproduksi kawanan babi mereka," kata analis Fitch, Li Chen. "Tetapi beberapa perusahaan justru untung besar," jelas dia.
Advertisement