IDI Dorong Riset untuk Kebijakan Pelayanan Kesehatan yang Berbasis Bukti

Hasil riset berbasis bukti adalah dasar bagi pemangku di bidang kesehatan dalam mengeluarkan kebijakan berdasarkan bukti yang ada.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Des 2019, 18:00 WIB
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih menyetujui kenaikan iuran BPJS Kesehatan sesuai Peraturan Presiden RI No 75 Tahun 2019 saat ditemui di Kantor PB IDI, Jakarta, Rabu (30/10/2019). (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Jakarta - Suatu kebijakan haruslah berdasarkan kajian, beserta penelitian terhadap bukti yang tepat. Terutama, apabila hal itu terkait dengan pelayanan kesehatan seperti Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng M. Faqih pada Selasa (17/12/2019).

Daeng mengatakan bahwa selama ini, Indonesia mengikuti hasil evidence based yang diteliti oleh negara lain. Maka dari itu, didoronglah agar Indonesia memiliki hasil riset sendiri.

"Karena kami yakin, pelayanan kesehatan itu, meskipun secara universal sama, tetapi ada hal-hal secara antropologis, biologis, itu sedikit agak berbeda. Barangkali itu bisa dieksplorasi oleh lembaga riset," kata Daeng di kantor PB IDI, Jakarta.

 


Hasil Riset

Ilustrasi buku. (iStockphoto)

Daeng mengatakan, hasil riset yang berbasis bukti adalah dasar bagi pemangku di bidang kesehatan dalam mengeluarkan kebijakan berdasarkan bukti yang ada.

"Kalau seluruh kegiatan atau kebijakan baik dalam pelayanan atau di luar pelayanan kesehatan itu berbasis riset kami yakinkan, implementasinya jauh lebih baik," Daeng menambahkan.

IDI sendiri pada Oktober lalu meluncurkan lembaga risetnya sendiri. Hal tersebut agar dokter Indonesia memiliki basis bukti sendiri terkait masalah di bidang pelayanan kesehatan.

Terkait JKN, IDI juga telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan terkait riset dan inovasi pelayanan kesehatan dalam rangka kesinambungan program JKN-KIS. Adapun, nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris serta Ketua PB IDI.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya