Liputan6.com, Jakarta Anak dengan disleksia atau disabilitas membaca yang mendapat bantuan ekstra di Taman Kanak-kanak (TK) atau Sekolah Dasar biasanya dapat memperbaiki kemampuan membacanya. Hal ini dapat membantunya sukses dalam belajar hingga beranjak ke SMP, SMA, dan jenjang yang lebih tinggi.
Dilansir dari mayoclinic.org, anak yang tak mendapatkan bantuan sampai ke tingkat pendidikan selanjutnya bisa mendapat kesulitan dalam belajar membaca dengan baik. Dalam mengikuti pelajaran, mereka akan tertinggal karena tidak dapat menangkap pelajaran.
Advertisement
"Anak dengan disleksia yang parah dapat sangat kesulitan dalam membaca, tapi mereka dapat belajar meningkatkan kemampuan membaca dan membangun strategi untuk memperbaiki kualitas hidup," tulis Mayo Clinic. Hal ini tidak lepas dari peran orangtua.
Apa yang Bisa Orangtua Lakukan?
Orangtua dapat membantu anaknya mengurangi dampak disleksia. Jika mendapatkan tanda-tanda disleksia, orangtua dapat berbicara pada dokter anak. Jika diketahui di awal, maka penanganan pun bisa segera dilakukan.
Membaca dengan suara lantang bersama anak juga dapat membantu. Hal ini sangat berguna jika dilakukan sejak anak masih berumur setengah tahun. Orangtua dapat mendengarkan audio bacaan bersama anaknya. Ketika anak sudah mulai bertumbuh orangtua dapat mebaca buku cerita bersama dan anak dapat mendengarkan setiap kata yang diucapkan.
Orangtua juga dapat berbicara pada pihak sekolah mengenai disleksia anaknya. Hal ini bertujuan agar pihak sekolah tahu masalahnya dan dapat menyesuaikan metode pembelajaran khusus bagi anak tersebut.
Orangtua tentunya harus mendorong anak agar terus melatih kemampuan membaca di luar pelajaran sekolah.
Peran orangtua tak semata mendorong anak untuk belajar membaca tapi juga harus memberi contoh baik untuk anak. Luangkan waktu setiap harinya untuk membaca sesuatu ketika anak sedang belajar membaca juga. Hal ini dapat memberi contoh baik kepada anak dan dapat mengubah pandangan anak bahwa membaca itu adalah hal yang menyenangkan.
Advertisement