BP Jamsostek: Korban PHK Lebih Butuh Pekerjaan Baru Ketimbang Pesangon

Harus ada cara menciptakan generasi yang lebih produktif dalam meningkatkan kinerja BPJS.

oleh Tira Santia diperbarui 17 Des 2019, 15:45 WIB
Petugas melayani warga pengguna BPJS di di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Salemba, Jakarta, Rabu (04/5). BPJS menargetkan 22 juta tenaga kerja dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.(Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengawas Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek Guntur Witjaksono, mengatakan apabila peserta BP Jamsostek kena PHK bisa mendapatkan pekerjaan kembali dengan mendaftar program vokasi.

"Seharusnya korban PHK itu yang diperoleh bukan uang, bukan pesangon, tapi setelah di PHK itu bisa bekerja kembali, Itulah yang ingin kita tanamkan,"kata Guntur dalam seminar High Level Update “HR Leader As A Strategic Business Partner," di Learning Center BPJAMSOSTEK Bogor, Selasa (17/12/2019).

Menurutnya, dengan adanya vokasi bisa membuat peserta BPJamsostek yang kena PHK bisa mendapatkan pekerjaan baru dengan cepat. "Vokasi ini sebetulnya adalah bagian perluasan dan persembahan," jelas Guntur.

Kendati begitu, ia juga memaparkan bahwa diperlukan pengubahan terhadap dunia kerja yang masih terbuka. Sebagai contoh ia menyebutkan Singapura sebagai negara yang bebas dari krisis ekonomi 2009, dikarenakan adanya perubahan okupasi secara cepat oleh pihak Kemenaker.

Sementara itu, ia juga mengapresiasi dan mendukung ide yang diterapkan, oleh Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria di kampusnya mengenai Leadership.

"Makna Ide IPB sangat inspiratif bagi BPJS Ketenagakerjaan. Terutama, bagaimana me-manage milenial untuk tujuan BPJS," jelasnya.

Intinya bagaimana mencari keunggulan milenial dari program leadership, agar menciptakan generasi yang lebih produktif dalam meningkatkan kinerja BPJS.

"Inilah gunanya kita mendengarkan dari berbagai perspektif, dari Human Resources yang top, termasuk dari sisi akademisi, sehingga bisa memberikan inspirasi yang tajam bagi BPJS," pungkas Guntur.


BP Jamsostek Dukung Peningkatan Kualitas SDM Indonesia

Seminar High Level Update oleh BP Jamsostek (dok: Tira)

Masih dalam rangka HUT Ke-42, BP Jamsostek menggelar seminar High Level Update dengan tema 'HR Leader As A Strategic Business Partner' di Learning Center BP Jamsostek, Bogor, Selasa (17/12/2019).

“Melalui kegiatan ini kami ingin membangun sinergi positif dengan peserta BP Jamsostek khususnya para HR Manager perusahaan melalui sharing knowledge terkait dengan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) guna mencapai kinerja yang unggul,” ucap Anggota Dewan Pengawas selaku Ketua Komite KPKOS M. Aditya Warman.

Ia juga memaparkan di era milenial peran manusia sudah banyak digantikan oleh kecanggihan teknologi.

Kendati begitu, SDM masih menjadi salah satu aset yang dibutuhkan untuk memajukan dan mengembangkan sebuah perusahaan.

Menurutnya, perusahaan juga perlu memiliki sebuah talent management yang mumpuni. Hal ini agar memperoleh SDM terbaik untuk menjadi pemimpin di masa mendatang.

Timbulnya teknologi digital belakangan ini, kata Aditya, harus bisa dimanfaatkan oleh pimpinan perusahaan untuk mengembangkan karir dan kompetensi para karyawannya, khususnya di BP Jamsostek dan perusahaan peserta.

“Kami berharap acara ini dapat memberi gambaran terkait pentingnya sebuah pengelolaan human capital dalam mengelola talent di sebuah perusahaan, sehingga ke depannya para peserta dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapatkannya dari seminar ini, ke dalam manajemen SDM di perusahaanya,” pungkas Adit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya