Prediksi Varian Kopi Susu Kekinian yang Bakal Booming di 2020

Sepanjang 2019, kopi susu adalah jenis sajian kopi favorit generasi Y dan Z.

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Des 2019, 08:02 WIB
Sagaleh, merek kopi susu kekinian. (dok. Instagram @sagaleh/https://www.instagram.com/p/Blzjj07jBMv/)

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan survei online yang dilakukan Toffin Indonesia pada Generasi Y dan Z, kopi susu kekinian jadi produk sajian kopi favorit mereka. Vice President Sales and Marketing Toffin Indonesia Nicky Kusuma mengatakan, sekitar 60 persen responden menyukai kopi susu.

"Karena mereka bisa mencoba varian baru, cocok dengan rasa, terdapat promosi, sedang viral, dan sebagai konten media sosial," ucapnya di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2019, menjabarkan alasan generasi Y dan Z beli kopi susu.

Rasa, sambung Nicky, jadi kunci utama yang membuat konsumen memesan secara berulang. Tahun ini, gula aren jadi varian kopi susu paling favorit, diikuti cookies cream, alpukat, matcha, dan yogurt.

Lalu, bagaimana dengan tahun depan? "2020 yang diprediksi bakal booming berdasarkan hasil survei adalah kopi susu cookies cream. Karena tidak cuma rasa, tapi dalam konsumsi juga ada tekstur khas," papar Nikcy.

Kepopulerannya dibuntuti gula aren, avokad, matcha, yogurt, keju, regal, cincau, pandan, susu kedelai, dan santan. "Yang menarik, tahun depan kopi susu dengan cita rasa lokal, seperti cendol atau cincau, juga muncul sebagai pilihan responden," ucap Head of Marketing Toffin Ario Fajar.

Di samping, 27,74 persen responden memilih kopi susu dengan cita rasa klasik, yakni karamel, vanila, cokelat, dan hazelnut, selama 2019 dan diprediksi bakal tak tergeser pula di tahun depan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jenis Kedai Kopi Favorit

Konferensi pers Toffin Indonesia Coffee Shop Market Survey di The Gallery, Pullman Thamrin Jakarta, 17 Desember 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Sepanjang 2019, hampir 40 persen responden membeli kopi di kedai coffee to go. "Teknologi pemesanan online memungkinkan konsumen membeli kopi di kedai ini (coffee to go) dengan metode pembayaran berbeda (cashless)," kata Nicky.

Dalam surveinya, Toffin Indonesia mengklasifikasikan kedai kopi ke beberapa ketagori, yakni jaringan kedai kopi Amerika atau American Coffee Chain, Italian Coffee Chain, Local Coffee Chain, dan Coffee to Go.

"Coffee to Go itu karakteristiknya tidak punya area duduk, atau punya, tapi terbatas. Sajiannya juga jarang sekali dipadukan dengan yang lain. Jadi, kebanyakan cuma minuman saja," jelas Ario.

Kemudian, ada pula Speciality Coffee, Independent Coffee Shop, serta bakery and pastry yang turut memasukkan sajian kopi ke menu mereka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya