Liputan6.com, Manchester - Pemain Arsenal Mesut Ozil seharusnya tidak berbicara untuk mengecam hak asasi manusia di Tiongkok. Penilaian ini disampaikan mantan gelandang Barcelona dan Manchester City Yaya Toure, Selasa (17/12/2019).
Toure mengatakan bahwa pembahas soal penahanan massal terhadap Muslim Uighur dan yang lainnya sangat 'rumit' karena ia dan Ozil sama-sama muslim. Meski begitu, Toure mengambil pendekatan berbeda dengan gelandang Arsenal mengenai apakah seorang atlet harus menggunakan platform mereka untuk membahas masalah politik.
Advertisement
"Pesepakbola harus tetap bersama sepak bola dan politisi ke politik karena Anda tidak dapat terlibat dengan hal-hal semacam ini karena itu akan menarik banyak masalah dan banyak hal," kata Toure dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press. "Sebagai seorang Muslim itu rumit dan itu adalah pilihannya. Dia sudah melakukan komentarnya tapi saya pikir dia salah mengatakan itu. '
Seperti diketahui, Ozil melalui Instagram bersuara mengenai dugaan kekerasan terhadap muslim Uighur di Xianjiang oleh pemerintah Tiongkok. Ozil mengecam sikap Tiongkok. Dia juga menyentil negara-negara muslim lain yang diam saja melihat kejadian di Xianjiang.
Tiongkok langsung bereaksi atas tudingan Ozil ini. Pertandingan Arsenal melawan Manchester City pada lanjutan Liga Inggris akhir pekan kemarin mendadak batal ditayangkan langsung oleh televisi CCTV.
Tak Terlibat Politik
Toure, mantan pemain internasional Pantai Gading, baru saja menyelesaikan lima bulan bermain di klub lapis kedua Tiongkok Qingdao Huanghai. Komentar Toure tentang Ozil menggemakan sikap Arsenal, yang mengatakan 'mematuhi prinsip tidak terlibat dalam politik.'
"Saya selalu mencintai sepak bola," kata Toure selama perjalanan ke Qatar bersama FIFA untuk Piala Dunia Klub, "dan itulah sebabnya kadang-kadang saya tidak ingin menjadi politis."
Advertisement
Berita Palsu
Sebelumnya, pemerintah Tiongkok mengundang pesepak bola Jerman itu untuk berkunjung ke Xinjiang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menilai, Ozil tampaknya telah tertipu berita palsu. Ozil harusnya datang untuk melihat secara langsung kondisi Uighur di Xinjiang yang sebenarnya.