Punya Militer Terkuat Nomor 2 Dunia, Rusia Siap Sambut Lawatan Menhan Prabowo

Rusia siap menyambut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membahas militer.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Des 2019, 15:28 WIB
Menhan Prabowo Subianto (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kini sedang sibuk mengunjungi berbagai negara dengan kekuatan militer dominan. Oktober lalu, Prabowo berkunjung ke Amerika Serikat (AS), dan ia kini sedang bertolak ke China.

AS dan China sama-sama negara dengan militer dominan di wilayah masing-masing. Laporan Global Firepower 2019 menyatakan AS sebagai negara dengan militer terkuat di dunia, sementara China adalah terkuat nomor tiga di dunia sekaligus memimpin di benua Asia.

Pada daftar itu, Federasi Rusia berada di peringkat dua. Ini berarti militer negara itu yang paling kuat di benua Eropa, bahkan lebih kuat dari China.

Kedutaan Besar Rusia pun siap menyambut kedatangan Prabowo ke Moskow untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan sekaligus Panglima Tertinggi Rusia: Sergey Shoygu.

"Mengingat kami memiliki perencanaan militer dan persiapan teknis militer yang ekstensif, tentunya kami akan siap dan akan senang untuk menyambut Menteri Prabowo, Jenderal Prabowo, untuk berbincang dengan Menteri Pertahanan kami. Tentunya ini esensial," ujar Oleg V. Kopylov, Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Rusia untuk Republik Indonesia di Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Oleg Kopylov mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Shoygu juga sudah memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto usai terpilih sebagai menteri.

Menurut Global Firepower, kekuatan militer tertinggi Rusia berada di angkatan darat dengan jumlah tank tempur sebanyak 21.932, kendaraan tempur lapis baja sebanyak 50.049, dan artileri self-propelled sebanyak 6.083.

Terkait proses pembelian pesawat Sukhoi SU-35 yang masih terganjal, Oleg mengakui ada pihak-pihak yang tak senang jika Indonesia membeli senjata Rusia. Namun, ia percaya Indonesia tak akan bisa ditekan.

Amerika Serikat (AS) pun dipandang tidak senang jika ada negara yang membeli senjata Rusia. Sebelumnya, ada kasus AS menegur Turki, India, dan China yang membeli senjata Rusia.

Oleg pun bisa paham jika AS tidak senang, sebab AS juga punya bisnis militer yang besar. Ia pun berharap persaingan dagang senjata bisa berjalan secara adil tanpa memberi ancaman dengan sanksi kepada negara yang ingin membeli senjata Rusia.

"Beberapa negara mencoba mengancam Indonesia, tetapi Indonesia tidak terancam, dan itu sangat bagus," ujar Oleg yang turut berkata Indonesia dan Rusia rutin berkomunikasi soal pembelian senjata.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bertolak ke Beijing, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dengan China

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mendapat ucapan selamat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana seusai pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memulai lawatan tiga hari ke Beijing, China, pada Minggu 15 Desember 2019.

Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun mengatakan, dalam kunjungannya ke China, Prabowo dijadwalkan bakal bertemu dengan Menteri Pertahanan Nasional China, Jenderal Wei Fenghe dan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China, Jenderal Xu Qiliang.

"Kunjungan ke Beijing ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari," kata Djauhari seperti dilansir dari Antara, Minggu, 15 Desember 2019.

Prabowo juga dijadwalkan berkunjung ke State Administration for Science, Technology, and Industry for National Defense (SASTIND) yang membawahi semua industri strategis dan pertahanan di China.

Dalan kunjungan pertamanya ke China, Prabowo akan membahas upaya peningkatan kerja sama di bidang pertahanan.

"Indonesia dan Tiongkok selama ini telah menjalin kerja sama yang baik di bidang pertahanan, baik secara bilateral maupun dalam kerangka regional. Tiongkok juga menjadi salah satu mitra Indonesia dalam modernisasi sistem pertahanan," kata Djauhari. 

Dalam kunjungan ke Ibu Kota China itu, Prabowo didampingi beberapa pejabat Kemenhan. Di antaranya Komando Pertahanan Udara Nasional, Komando Operasi TNI Angkatan Udara 2, Komando Pusat Persenjataan Kavaleri TNI Angkatan Darat, Komando Pusat Persenjataan Artileri Medan TNI Angkatan Darat, Komando Pusat Persenjataan Artileri Pertahanan Udara TNI Angkatan Darat, Komando Armada 1 TNI Angkatan Laut, dan Komando Sekolah Staf TNI.

Sjafrie Sjamsoeddin dan Suryo Prabowo selaku penasihat Prabowo turut pula dalam rombongan delegasi tersebut.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya