Liputan6.com, Jakarta Tarakan terus berkembang menjadi kota yang lebih maju di berbagai bidang. Sejumlah pembangunan infrastruktur pun terus dikebut, mulai dari perbaikan jalan hingga pembangunan sekolah.
Dari sisi perekonomian daerah, Tarakan juga giat menerapkan strategi bisnis untuk menggaet para investor. Dalam wawancaranya, Wali Kota Tarakan Khairul menjelaskan bahwa saat ini Tarakan banyak belajar dalam hal pemerataan ekonomi daerah.
Advertisement
Khairul menjelaskan, saat ini posisi pertumbuhan ekonomi Provinsi Tarakan di atas rata-rata pertumbuhan nasional, yaitu sekitar 7,52 persen dan menjadi pusat perekonomian di Kalimantan Utara (Kaltara). Bahkan sampai nanti di akhir masa jabatan Khairul-Effendi, Tarakan diharapkan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen.
Namun untuk mencapai target tersebut, pemerintah setempat harus menggenjot investasi. Oleh karena itu, saat ini Tarakan menyediakan sekitar 1000 hektare kawasan industri.
Ribuan hektare itu, nantinya dijadikan kawasan minapolitan khusus perikanan dan kelautan. "Itu karena selama ini pendapatan Tarakan berasal dari sektor perikanan dan kelautan. Bahkan dari dulu itu, kami ekspor (hasil laut) ke Taiwan, China, Jepang, Amerika," jelas Khairul.
Di kawasan minapolitan itu, pasti ada pelabuhan perikanan, industri pengolahan ikan dan rumput laut. Tak hanya itu saja, Pemkot Tarakan juga membuat housing atau rumah untuk para nelayan.
Upaya menggenjot investasi juga dilakukan dengan melakukan promosi dan hasilnya menggembirakan. Khairul mengatakan bahwa saat ini ada calon investor yang akan berinvestasi di Tarakan sekitar Rp34 triliun.
"Harapan kami dalam dua sampai tiga tahun sudah terwujud dan program sudah dilakukan dengan baik. Ada juga investasi lain dari pembangkit listrik tenaga sampah yang investasi sekitar Rp1 triliun," jelas Khairul.
Masih banyak program dan upaya Pemkot Tarakan untuk memajukan daerahnya. Lebih lanjut simak wawancara dengan Wali Kota Tarakan Khairul berikut ini: