Jokowi: Tidak Ada Klaster Industri dan Pabrik di Ibu Kota Baru

Jokowi tidak ingin ibu kota baru menjadi daerah kumuh dan tercemar akibat adanya pabrik dan klaster industri.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 18 Des 2019, 21:25 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil memberikan keterangan pers rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Senin (26/8/2019). Lokasi Ibu Kota berada di wilayah Kabupaten Pejaman Penajam Pasar utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Kaltim. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Balikpapan - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bahwa ibu kota baru yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur akan bebas dari pabrik.

Jokowi menekankan tidak akan ada pembangunan klaster industri yang berpotensi menciptakan polusi dan pencemaran lingkungan.

"Tidak ada klaster industri, tidak ada pabrik, harus ditekankan," ujar Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Balikpapan, Rabu (18/12/2019).

Menurut Jokowi, ibu kota baru nantinya akan menjadi kota hijau yang ramah lingkungan. Untuk itu, Jokowi telah meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyiapkan sejumlah bibit pohon untuk menghijaukan lokasi.

"Bu Siti Nurbaya juga sudah siapkan kebun bibit seluas 100 hektare. Ini baru mencari tempat datar sehingga akan disiapkan bibit fast growing spesies, ekaliptus, akasia. Tapi juga ada pohon asli di sini, kampar, kapur, ulin, bengkirai, itu yang mau disiapkan," tuturnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyerahkan kepada pemerintah daerah untuk pengendalian tata kota. Yang jelas, Jokowi tidak ingin ibu kota negara yang baru menjadi kota kumuh.

"Kalau dibiarkan bisa saja kita akan memiliki kota yang padat karena pemda tidak mengendalikan sesuai dengan kemampuan daya dukung yang ada," ucap Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Konsep Ibu Kota Baru

Presiden Jokowi meninjau ibu kota baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019).(Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Adapun lahan yang disiapkan untuk pembangunan ibu kota baru seluas 56 ribu hektare. Ibu kota baru akan berkonsep smart city, green city, dan kompleks city.

Ibu kota baru dirancang dengan sistem cluster, di mana nantinya akan ada cluster kesehatan, pendidikan, pemerintahan, hingga inovasi. Di cluster pemerintahan, nantinya akan dibangun Istana Kepresidenan dan gedung-gedung kementerian.

Jokowi telah memutuskan lokasi Istana Kepresidenan di ibu kota yaitu, di puncak Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Tak hanya untuk cluster pemerintahan, Jokowi mengatakan secara paralel juga akan dibangun cluster kesehatan, pendidikan, riset dan inovasi, serta pusat keuangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya