Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menilai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) perlu berkolaborasi dengan berbagai sektor sehingga mampu memberikan dampak lebih besar kepada masyarakat.
"Untuk semakin meningkatkan, maka BUMD sangat penting berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai sektor," ujar dia kepada wartawan di Surabaya, Rabu (18/12/2019), seperti dikutip Antara.
Satu hal yang menjadi sorotan orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut adalah Corporate Social Responsibility (CSR) yang disebutnya sering menjadi pertanyaan masyarakat terkait penyalurannya.
"Seharusnya bisa nyambung dengan Pemprov. Lalu saya akan buatkan peta, mana kemiskinan pedesaan yang akut dan mana yang stuntingnya tinggi, termasuk mana IPM-nya rendah," tutur dia.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, jika BUMD bersama Pemprov Jatim, Pemkab, dan Pemkot berkolaborasi membagi peta layanan seperti itu,diyakini berbagai masalah akan tuntas. Gubernur perempuan pertama di Jatim itu berharap BUMD dapat menjalankan fungsi yang tidak dilakukan korporasi, di antaranya fungsi penanganan fakir miskin atau fungsi subsidi sekolah.
"Fungsi-fungsi itu yang tidak dilakukan oleh sektor privat dan BUMD bisa membangun sinergitas di daerah masing-masing," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Perekonomian Jatim Dyah Wahyu Ermawati menyampaikan pihaknya telah menggelar "BUMD Award 2019" pada Selasa, 17 Desember 2019 yang penilaiannya berdasarkan aspek pemasaran, aspek manajemen sumber daya manusia produksi, keuangan dan kontribusi terhadap perekonomian daerah dan CSR.
Ia menuturkan, Pemprov Jatim saat ini memiliki 10 BUMD yang tujuh di antaranya ialah memiliki saham mayoritas, sedangkan tiga lainnya kurang dari 51 persen.
"Kami berharap penghargaan ini dapat memotivasi BUMD di Jatim untuk memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah dan manfaat kepada masyarakat," tutur dia.
Advertisement