Liputan6.com, Jakarta Kamu pasti sudah sering kali mendengar kata-kata "wajah yang mirip dengan pasangan berarti jodoh". Terlebih lagi bagi pasangan yang sudah menjalin hubungan cukup lama.
Mungkin secara tak sengaja kamu pernah melihat pasangan yang benar-benar memiliki kemiripan wajahnya. Atau justru kamu sendiri pernah mengalaminya? Hal ini terkadang menjadi sebuah pertanda jika orang akan berjodoh dengan wajah mereka yang cenderung mirip. Tidak hanya muka, tapi juga beberapa sifat, perilaku, hingga kebiasaannya yang tidak jauh berbeda.
Baca Juga
Advertisement
Mitos ini masih kerap beredar bukan hanya di masyarakat Tanah Air. Bahkan laman TIME asal Amerika Serikat membahas fenomena ini dengan serius pada artikel terbitan Kamis (4/4/2019) lalu.
Jadi apakah hal itu hanyalah mitos atau ada kebenarannya? Berikut ini Liputan6.om rangkum, 5 alasan mengapa wajah kita mirip dengan pasangan yang dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Kamis (19/12/2019).
1. Melihat Pantulan Diri Sendiri
Ada sebuah penelitian mengatakan jika seseorang cenderung mencari pasangan yang merefleksikan dirinya sendiri. Seseorang melihat sifat dan perilaku lawan jenisnya yang mirip dengannya. Hal inilah yang terkadang menjadi daya tarik seseorang untuk mendapatkan pasangan yang mirip dengan dirinya.
Menurut Ty Tashiro, seorang penulis buku The Science of Happily Ever After, ada unsur kecenderungan yang membuat seseorang akan lebih memilih pasangan yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Itu sebabnya, mereka akan merasa lebih mudah akrab satu sama lain.
Maka dari itu, peneliti menarik kesimpulan bahwa memiliki kepribadian yang serupa, bisa jadi penyebab wajah kedua pasangan terlihat mirip. Apalagi ditambah dengan kepribadian yang hampir sama.
Advertisement
2. Mirip dengan Orang Tua atau Lingkungan Sekitar
Justin Lehmiller, psikolog dari Indianapolis berpendapat bahwa manusia memang selama ini lebih tertarik kepada hal yang bersifat familiar seperti dalam keluarga yaitu orang tua.
"Perilaku ini kemungkinan terjadi karena (dengan memilih sesuatu yang familier) seseorang akan merasa nyaman," ungkap Justin Lehmiller, dikutip dari Siakap Keli.
Bahkan, bukan hanya dari luarnya saja namun kemiripan ini juga ternyata terlihat dari segi genetik. Hal ini dibuktikan oleh guru besar di Stanford Graduate School of Education bernama Ben Domingue. Di mana ia mengungkapkan karena bisa saja pasangan yang mirip sebenarnya punya nenek moyang yang sama.
Namun, mitos wajah mirip berarti jodoh ini bisa terpatahkan jika pasangan menjalani hubungan jarak jauh alias LDR.
3. Semakin Bahagia, Semakin Mirip
Penjelasan lainnya yaitu semakin sering bersama dan bahagia, pasangan akan semakin terlihat mirip. Dikutip dari Siakap keli, bahwa ada beberapa teori yang mendasari.
Teori Assostative, yaitu seseorang akan memilih pasangan secara fisik dan strata sosial yang sama sehingga mudah akrab. Memiliki gaya bahasa dan gerak tubuh yang hampir sama saat menunjukkan emosinya.
Semakin lama menjalin hubungan, setiap pasangan akan memiliki cara yang sama dalam menghabiskan waktu. Sehingga terkadang ikatan batin pun terjalin. Misalnya jika pasanganmu sakit, tanpa disadari kamu juga akan ikut merasa tak sehat.
Advertisement
4. Saling Berbagi Emosi
Emosi dalam hubungan tak selalu diidentikkan negatif, seperti marah, cemburu dan juga kesal. Emosi juga bisa disalurkan lewat rasa sedih, bahagia dan khawatir. Jika pasangan telah menjalani hubungan selama bertahun-tahun tentunya banyak pengalaman yang dilewati bersama.
Penelitian yang dilakukan Robert Zajonc, psikolog di University of Michigan, membuktikan bahwa peningkatan kemiripan wajah merupakan hasil dari saling berbagi emosi selama beberapa dekade.
Para ahli membuktikan bahwa terbentuknya sel-sel dalam otak dipengaruhi oleh ekspresi atau perasaan yang dialami bersama selama bertahun-tahun. Sel-sel di dalam otak ini yang selanjutnya akan membentuk fisik, perilaku, hingga emosional yang sama.
5. Sistem Imun
Menjalin hubungan selama bertahun-tahun atau bahkan hidup bersama setelah menikah juga membuat wajah pasangan semakin mirip satu sama lain. Hal ini membuat orang tak sadar akan saling meniru ekspresi wajah.
Mereka menjadi terbiasa dengan apa yang mereka lihat dan menirunya. Berbagi ekspresi wajah ini dapat mengidentifikasi emosi karena otot-otot wajah memainkan peran dalam mengatur aliran darah ke otak.
Advertisement