Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berkomitmen melakukan hilirisasi mineral di bawah kepemimpinan direksi baru. Program hilirisasi tersebut terutama untuk nikel yang sudah ada larangan ekspor oleh pemerintah mulai Januari 2020.
Direktur Niaga Antam Aprilandi Hidayat Setia mengatakan, pemegang saham Antam telah mentapkan strategi ke depan, seiring dengan pelarangan ekspor nikel yang diberlakukan mulai Januari 2020.
Advertisement
"Ini menantang bagi Antam, karena 2020 tidak boleh eskpor nikel," kata Aprilandi, usai RUPSLB Antam, di Hote Borobudur, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Aprilandi mengungkapkan, dengan adanya kebijakan pelarangan ekspor nikel tersebut, Antam akan fokus pada hilirisasi untuk menggantikan pendapatan ekspor nikel.
"Kami fokus hilirisasi. Dengan kondisi yang menantang, perusahaan harus memiliki strategi untuk menggantikan. Dalam RJPP kami hilirisasi bijih nikel, bauksit di Mempawah dan emas," tuturnya.
Dewan Komisaris Antam nantinya akan bertugas untuk mengawasi perkembangan proyek pengembangan strategis.
Sejalan dengan komitmen perusahaan untuk melakukan hilirisasi, saat ini Antam berfokus pada percepatan proyek hilir diantaranya proyek pembangunan pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (Tni).
Konstruksi Pabrik Feronikel Haltim ditargetkan memasuki fase commisioning pada 2020. Hingga periode September 2019, realisasi konstruksi proyek telah mencapai 98 persen.
Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) yang bersinergi dengan PT INALUM (Persero) dengan kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGA per tahun untuk tahap 1.
Sampai dengan Oktober 2019, Antam mampu mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pejualan emas (unaudited) sebesar 30,62 ton atau 96 persen dari target tahunan penjualan emas.
Sejalan dengan strategi Antam untuk meningkatkan nilai tambah produk emas Logam Mulia, pada 2019, Antam melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) meluncurkan berbagai inovasi produk seperti Gift Series pada April 2019 dan Bezel seri 2 pada November 2019.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dana Amin Diangkat Jadi Dirut Antam
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memutuskan perombakan jajaran direksi dan komisaris. Dalam perombakan tersebut, pemegang saham memutuskan untuk mengangkat Dana Amin sebagai Diretur Utama.
Direktur Niaga Antam Aprilandi Hidayat Setia mengatakan, RUPSLB memutuskan perombakan tiga direksi.
BACA JUGA
Dalam perombakan tersebut pemegang saham memberhentikan Arie Prabowo dari jabatan Direktur Utama. Posisi Arie digantikan oleh Dana Amin.
Selain itu, juga mengangkat Anton Herdianto sebagai Direktur Keuangan mengantikan Dimas Wikan Pramudhito dan mengangkat Risono sebagai Direktur Pengembangan menggantian Sutrisno S Tatetdagat.
"Dana Amin dari Inalum, Anton Herdianto dari Inalum dan Risono dari internal Antam," kata Aprilandi, usai RUPSLB, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Selain jajaran direksi, RUPSLB juga menyetujui penghentian dewan komisaris, dengan mengangkat Agus Surya Bakti sebagai Komisari Utama, menggantikan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi yang diangkat sebagai Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019 – 2024.
Menurut Aprilandi, perombakan jajaran direksi dan komisaris merupakan aspirasi pemegang saham untuk mempercepat tranformasi bisnis perusahaan. Direksi yang baru akan melanjutkan strategi dan program kerja yang sudah disusun.
"Dibacakan dalam RUPSLB aspirasi pemegang saham untuk percepatan tranformasi bisnis," tuturnya.
Aprilandi mengungkapkan, ada tiga mandat dalam RUPSLB yang diamanatkan ke direksi yang baru Antam yaitu penguasaan cadangan dan pengolahan mineral, serta word class company.
"Kami akan melanjutkan strategi kami yang sebelumnya dan dengan tim baru membawa Antam kedepan jadi lebih baik lagi meneruskan tranformasi bisnis sehingga memberikan manfaat bagi bangsa dan perusahaan," tandasnya.
Advertisement