Liputan6.com, Jakarta - Senat Amerika Serikat (AS) menyetujui Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2020, yang menyetujui pembentukan Pasukan Antariksa. Pasukan itu merupakan cabang militer baru milik AS yang akan ditempatkan dalam Departemen Angkatan Udara dan dipimpin kepala operasi ruang angkasa.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang, langkah AS itu semakin menunjukkan meningkatnya risiko kecenderungan untuk mempersenjatai ruang angkasa. Bahkan menjadikannya medan pertempuran.
Advertisement
China, kata Geng, merasa sangat prihatin. Pihaknya berharap masyarakat internasional, khususnya para kekuatan utama yang terkait, akan mengambil sikap hati-hati dan bertanggung jawab demi mencegah agar ruang angkasa tidak menjadi medan pertempuran baru, seperti dilansir Xinhua, Kamis (19/12/2019).
Selain itu, melakukan upaya bersama untuk mempertahankan kedamaian dan ketenangan ruang angkasa yang langgeng.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Persemakmuran Umat Manusia
Mencermati bahwa ruang angkasa ibarat suatu persemakmuran seluruh umat manusia, Geng mengatakan, setiap bangsa memiliki kepentingan dan tanggung jawab bersama untuk menjamin penggunaan ruang angkasa secara damai serta mencegah mempersenjatainya.
Geng menambahkan, situasi saat ini menunjukkan kebutuhan yang semakin meningkat untuk membentuk kerangka kerja hukum terkait pengendalian persenjataan ruang angkasa, yang hanya dapat tercapai melalui perundingan.
Advertisement
Prancis Juga Bentuk Pasukan Antariksa
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyetujui pembentukan Komando Pasukan Antariksa yang masuk dalam Angkatan Udara Prancis. Pembentukan pasukan angkasa itu untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Prancis.
Macron mengaku telah berbicara dengan personel militer Prancis terkait rencana pembentukan pasukan angkasa ini sehari sebelum parade Hari Bastille. Menurutnya, doktrin militer baru yang mengatur Komando Pasukan Antariksa akan memperkuat perlindungan satelit Perancis.
"Untuk memberikan substansi pada doktrin ini dan memastikan pengembangan dan penguatan kemampuan ruang angkasa kita, Komando Antariksa akan dibuat pada September tahun depan di dalam Angkatan Udara," kata Macron seperti dikutip dari france24.com, Minggu (14/7/2019).
Ia menambahkan, setelah terbentukanya pasukan antariksa nantinya Angkatan Udara Prancis akan berganti menjadi Angkatan Udara dan Angkasa. Meski begitu, investasi yang terlibat dalam pembentukan pasukan angkasa ini belum ditentukan.
Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly menyatakan, sejak 2018 dirinya telah berkomitmen untuk memberikan strategi otonomi ruang angkasa Prancis dalam menghadapi ancaman yang berkembang dari kekuatan lain di tengah maraknya militerisasi ruang angkasa.
Untuk mewujudkannya, anggaran militer Prancis selama 2019-2025 telah mengalokasikan 3,6 miliar euro atau US$ 4,06 miliar untuk investasi dan pembaruan satelit Prancis.
Sebelumnya, North Atlantic Treaty Organization (NATO) bertujuan untuk mengakui ruang angkasa sebagai domain perang pada tahun ini.