Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, kondisi ekonomi Indonesia akan meningkat dalam kisaran 5,1-5,5 persen pada tahun 2020.
Hal ini didorong oleh beberapa faktor, seperti menurunnya ketidakpastian global, perbaikan ekspor hingga meningkatnya pola konsumsi masyarakat.
Perry menjelaskan hal tersebut dalam pemaparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang telah diselenggarakan pada 18 hingga 19 Desember 2019 di Gedung BI, Kamis (19/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
"Terdapat sejumlah perkembangan positif terkait perang dagang AS dengan China, proses Brexit, namun masih ada resiko geopolitik yang masih berlanjut," ujarnya.
Membaiknya hubungan AS dengan China terkait perang dagang dinilai menurunkan sentimen negatif dalam pasar global, yang kemudian dilanjutkan dengan masuknya aliran modal asing ke negara berkembang, termasuk Indonesia.
Untuk itu, BI akan memperhatikan prospek pemulihan global yang mencakup kemajuan trade deal AS-China, pemanfaatan trade diversion negara berkembang, efektivitas stimulus fiskal dan pelonggaran kebijakan moneter, serta kondisi geopolitik agar arus masuk modal asing semakin mengalir dan berimbas pada prospek pertumbuhan ekonomi domestik.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kuartal IV 2019
Kemudian, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2019 semakin membaik, didorong dengan adanya ekspansi fiskal dan pola musiman akhir tahun serta perbaikan ekspor.
"Perbaikan ekspor antara lain dipengaruhi naiknya ekspor pulp, waste paper dan serat tekstil ke Tiongkok, masih kuatnya ekspor besi baja ke Tiongkok dan ASEAN, serta berlanjutnya ekspor kendaraan bermotor ke ASEAN dan Arab Saudi," lanjut Perry.
Selain itu, investasi juga meningkat di beberapa daerah seperti hilirisasi nikel di Sulawesi. Investasi bangunan juga terus membaik didorong peningkatan kegiatan konstruksi.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2019 diprakirakan membaik sehingga secara keseluruhan tahun 2019 dapat mencapai sekitar 5,1 persen," ujar Perry.
Advertisement