Liputan6.com, Jakarta Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Ridwan Kamil meminta kepada para ibu hamil untuk menjaga kesehatan dengan aktif memeriksakan kandungannya ke Puskesmas, Posyandu, maupun dokter.
Imbauan itu termasuk dalam upaya TP PKK Provinsi Jabar yang bergerak dari hulu ke hilir untuk menekan angka stunting atau masalah gizi pada anak di provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia ini.
Advertisement
"Banyak sekali capaian-capaian Kota Bandung yang patut kita banggakan. Namun hari ini saya juga agak dikagetkan dengan data bahwa ada kasus kurang gizi dan penderita stunting di kota besar seperti ini," ucap Atalia usai melakukan Siaran Keliling (Sarling) dengan kunjungan ke rumah salah satu balita penderita stunting di Kelurahan Cijagra, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Kamis (19/12/19).
Atalia menambahkan, angka stunting juga bisa ditekan dengan dukungan dan komitmen dari seluruh pihak terkait. "Dan harapan kami mudah-mudahan tidak ada kasus baru setelah ini, jadi kita akan pantau mulai dari Puskesmas termasuk Posyandu supaya ibu hamil betul-betul didorong terkait dengan pola asuh, pola makan, termasuk sanitasinya," ujarnya.
Untuk diketahui, stunting adalah kondisi gizi kronis pada balita yang disebabkan karena kurang asupan gizi sejak dalam kandungan sampai usia dua tahun atau 1000 hari pertama kehidupan. Bila balita telah menginjak usia lebih dari dua tahun, maka upaya penanganan akan lebih sulit dilakukan.
Untuk itu, Atalia mengajak para orang tua khususnya ibu untuk rutin memantau tumbuh kembang balitanya dengan memeriksakan ke posyandu sehingga stunting diketahui lebih awal dan segera dilakukan penanganan penghentiannya.
Dalam agenda Sarling kali ini, Atalia juga lebih dulu mengunjungi Posyandu Mawar RW 09 Kelurahan Merdeka. Menurutnya, Posyandu tersebut dapat menjadi percontohan bagi posyandu-posyandu lainnya karena selain tertata dengan baik, para kadernya pun masih dalam usia produktif sehingga dapat memaksimalkan kinerja kader.
"Mereka juga mengembangkan TOGA (Tanaman Obat Keluarga), jadi ada kelompok ibu-ibu pencinta TOGA, termasuk juga punya tempat pengembangbiakan ikan. Jadi ini bisa jadi percontohan bagi posyandu-posyandu lainnya," puji Atalia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Provinsi Jabar Dedi Supandi turut mengapresiasi Posyandu Mawar karena telah mendukung program pemerintah baik Provinsi Jabar maupun Kota Bandung dalam upaya meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan warga masyarakat dengan memberikan salah satu pelayanan kesehatan terbaik.
Selain itu, Dedi juga memuji inovasi yang telah dibuat oleh Posyandu Mawar, yaitu POMAGA (Kelompok Ema Toga RW Salapan), di mana setiap rumah diwajibkan memiliki dan menanam lima jenis TOGA. Juga adanya pembentukan Kawasan SEBENTAR KOK (Sehat Bersih Tanpa Asap Rokok).
"Terima kasih atas inovasinya. Ini inovasi yang luar biasa dan perlu dicontoh oleh kawasan lain. Perlu kami sampaikan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat akan terus berkiprah untuk meningkatkan kinerja Posyandu baik itu revitasisasi peran posyandu maupuan revitasiasi pokjanal posyandu ," kata Dedi.
"Ini menjadi penyemangat bagi kita semua, karena baru kita kunjungi dan lihat langsung sekarang kalau di lingkungan TNI pun Posyandu berkiprah dengan sangat baik," tutupnya.
(*)