Anggur Merah Baik untuk Kesehatan?

Minum terlalu banyak alkohol tidak baik untuk kesehatan. Namun, jika ada satu jenis alkohol yang paling mungkin dipilih, itu adalah anggur. Anggur, terutama anggur merah telah dipelajari peneliti secara luas.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2019, 12:00 WIB
Ilustrasi wine (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Minum terlalu banyak alkohol tidak baik untuk kesehatan. Namun, jika ada satu jenis alkohol yang paling mungkin dipilih, itu adalah anggur. Anggur, terutama anggur merah telah dipelajari peneliti secara luas.

Bukti menunjukkan, seperti yang dilansir pada laman Medicalnewstoday, mengonsumsi alkohol dapat membantu orang hidup lebih lama, dapat terlindung dari kanker tertentu, dan meningkatkan kesehatan mental sekaligus jantung.

Menurut American Heart Assosiation, setiap alkohol dalam jumlah sedang, tidak lebih dari satu gelas per hari, dapat membantu melindungi jantung dan pembuluh darah dari radikal bebas yang merusak sel.

Di wartakan pada laman Thehealty, dipaparkan mengenai efek yang dialami kesehatan tubuh dari mengonsumsi wine, atau anggur merah.

Kesehatan Usus yang Lebih Baik

Sebuah studi 2019 dalam Journal of Gastroenterology menemukan bahwa orang yang minum anggur merah memiliki keanekaragaman bakteri baik yang lebih besar dalam usus mereka dibandingkan dengan orang yang tidak minum anggur merah.

Anggur merah memiliki bakteri yang lebih beragam dan proporsi yang lebih besar daripada beberapa jenis alkohol lain. Bakteri ini dianggap  mampu membantu pencernaan, fungsi kekebalan tubuh, dan manajemen berat badan. 

Dalam studi tersebut, peminum anggur merah punya lebih kecil kemungkinan mengalami obesitas dan kadar kolesterol Low-Density Lipoprotein (LDL) yang lebih rendah daripada mereka yang tidak meminumnya. Para peneliti juga menemukan bahwa minum anggur merah selama dua minggu sudah cukup untuk dapat melihat efeknya.

Saksikan Video Menarik Berikut:


Jantung, Tulang, dan Otak Meningkat

Ilustrasi Wine (iStockphoto)

 Kesehatan Jantung yang Lebih Baik

Etanol dan polifenol yang terkandung dalam anggur secara bersamaan dapat membantu melindungi penyakit terhadap kardiovaskular kronis, sebagian besar penyakit jantung. Menurut laporan yang diterbitkan dalam Canadian Jouenal of Clinical Nutrition, tanin yang juga terkandung dalam anggur merah seringkali dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

”Antioksidan dalam anggur meningkatkan kolesterol HDL yang menyehatkan jantung serta menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat,” kata Kristine Arthur, MD, dokter sepesialis penyakit dalam Orange Coast Memorial Medical Center di Fountain Valley, California. Arthur juga memaparkan bahwa HDL dapat membantu mencegah penumpukan plak "buruk" di arteri, yang juga dapat membantu mencegah serangan jantung dan stroke.

Tulang Lebih Kuat

Para peneliti telah menemukan bahwa minum berat berkaitan dengan osteoporosis. Namun, para penelitian juga telah menemukan bahwa tulang bisa lebih kuat pada wanita menopause yang minum rata-rata sekitar satu gelas per hari.

Sebuah studi pada 2017 di PLoS One mendukung pernyataan tersebut. "Alkohol dapat memengaruhi penyerapan kalsium, yang dari waktu ke waktu dapat memengaruhi kemampuan membangun tulang yang kuat," kata Arthur. 

Hal yang paling penting untuk diketahui adalah aktivitas fisik teratur memainkan peran penting dalam menjaga tulang kuat dan sehat. 

Otak Tajam Lebih Lama

Fungsi otak dapat menurun seiring bertambahnya usia. Tetapi asupan alkohol moderat — misalnya, dengan minum satu gelas anggur di malam hari — dapat dikaitkan dengan penurunan yang lebih lambat.

Sebuah analisis yang diterbitkan pada 2014 dalam Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa orang yang berusia 65 tahun keatas yang minun minuman beralkohol dalam jumlah ringan hingga sedang, terutama anggur, memiliki volume otak total yang lebih besar daripada yang bukan peminum alkohol.

Walaupun volume total otak tidak sama dengan fungsi kognitif, otak diketahui akan mengalami atrofi -- kerusakan otak dengan kondisi seperti penyakit alzheimer dan demensia, sehingga total volume otak yang lebih besar adalah pertanda baik.

 

Penulis: Lorenza Ferary

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya