Liputan6.com, Jakarta Indra Bekti dan istrinya Aldila Jelita tengah menjalani program bayi tabung untuk menambah momongan. Menurut Indra Bekti, jalan tersebut ditempuh lantaran ia sudah berusaha sebisa mungkin untuk menjalani proses secara alami.
Namun selama dua tahun berusaha hasilnya nihil. Karenanya, Indra Bekti dan Aldila Jelita sepakat untuk menjalani program bayi tabung.
Baca Juga
Advertisement
"Waktu anak ketiga kami, Ken meninggal dunia. Dila, kan sempat recovery tuh. Kami coba lagi dua tahun kemudian, ternyata secara normal dia belum dikasih sama Allah," ujar Indra Bekti, ditemui di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2019).
Sel Telur Tidak Berkembang
Alasan lain Indra Bekti menjalani program bayi tabung, lantaran sel telur istrinya kecil sehingga butuh bantuan agar bisa dibuahi. Namun itu tidak mungkin dilakukan secara normal.
"Jadi ternyata setalah diperiksa dokter, Dila tuh (sel) telurnya kecil-kecil, tidak berkembang atau tidak matang. Makanya jalur untuk bertemunya sel sperma dan sel telur itu menyempit. Jadi makanya harus dilakukan shortcut dengan bayi tabung," Indra Bekti membeberkan.
Advertisement
Terinspirasi Tya Ariestya
Apa yang dilakukan Indra Bekti dan istrinya karena terinspirasi Tya Ariestya yang sudah dua kali berhasil menjalani program bayi tabung.
"Kami lihat YouTube Tya Ariestya. YouTube-nya kami lihat program bayi tabungnya berhasil. Setelah itu kami coba," Indra Bekti mengingat.
Kuasa Tuhan
Tak dimungkiri, Indra Bekti sempat khawatir saat menjalani program bayi tabung.
"Kami sudah siap akan hal itu. Mudah-mudahan, sih kami sudah siap, ya. Ya namanya manusia punya perasaan ya sedih, tapi kalau belum dikasih ya sudah. Itu sudah kuasa Tuhan," tutur Indra Bekti.
Advertisement
Harus Siap
Meski begitu, Indra Bekti memasrahkan semuanya kepada Sang Khalik terkait berhasil tidaknya usaha bayi tabung yang mereka jalani.
"Jadi, mau rumah sakit manapun, sehebat apapun, ya kalau Tuhan belum nentuin ya belum juga. Jadi kita harus siap," ujarnya.