Bernuansa Mistis, 5 Tarian Tradisional Indonesia Ini Bisa Bikin Pemainnya Kesurupan

Nenek moyang melestarikan berbagai macam tarian secara turun temurun dan tak jarang mengandung unsur magis di dalamnya.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 03 Jan 2020, 09:01 WIB
Tari tradisional. (Foto: Agus Purwoko/ Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Mulai dari beragamnya suku, kepercayaan, kesenian, hingga bahasa. Meskipun kepercayaan setiap daerah berbeda, tetapi hal mistis dan kleniknya terlihat dari dalam keseniannya.

Beragamnya kesenian tari di Indonesia sudah lahir sejak zaman dulu hingga sekarang. Setiap tarian biasanya mewakili adat istiadat dari masing-masing daerah. Nilai dan unsur dari nenek moyang juga tak lepas dari setiap gerakan yang diciptakan. Salah satunya adalah unsur magis dalam sebuah tarian.

Berikut adalah beberapa tarian daerah yang mengandung unsur magis yang bikin kamu merinding.

Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini :


1. Tari Salai Jin

Sumber : adira.co.id

Salai Jin merupakan sebuah tarian dari Ternate, Maluku Utara. Tarian ini dimainkan dengan pemain yang berjumlah ganjil. Dahulu, para nenek moyang masyarakat Ternate menggunakan tarian ini untuk berkomunikasi dengan jin. Mereka akan meminta bantuan pada para jin untuk menyelesaikan berbagai persoalan manusia. Saat menari akan ada roh halus yang merasuki para penari.


2. Tari Kecak

Tari Kecak (sumber. www.kebalilagi.com)

Tarian yang menjadi ikon dari Bali ini ternyata menyimpan misteri di balik kemasyurannya. Konon, penari dalam keadaan tidak sadar atau kesurupan sedang berkomunikasi dengan roh leluhur untuk menyampaikan keinginannya. Sebelum menari, biasanya para penari akan melakukan beberapa ritual terlebih dahulu.


3. Tari Rentak Bulian

Kumentan Tarian Rentak Bulian ketika mulai dirasuki roh leluhur untuk mengobati orang sakit. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Tarian ini berasal dari dari Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Terdapat tujuh perawan dan perjaka yang harus memainkan tarian ini. Sang pria akan kerasukan roh halus sehingga menari dengan setengah sadar. Konon, tarian ini dilakukan sebagai tradisi pengobatan secara gaib.


4. Tari Kuda Lumping

Sejumlah penari yang tergabung dalam komunitas lima gunung melakukan aksi tarian kuda lumping di Desa Mantran Wetan, Kabupaten Magelang, Jumat (11/10/2019). Pertunjukan ini bagian dari Perayaan Saparan sebagai wujud syukur warga di desa itu. (Liputan6.com/Gholib)

Selain menampilkan atraksi kuda lumping, tarian asal sunda ini juga menyuguhkan atraksi atraksi kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis. Tarian ini menggunakan properti berupa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Terkadang tarian ini juga menggunakan kaca, beling, batu, dan jimat.


5. Tari Bedhaya Ketawang

Penari membawakan tari Bedhaya Angronakung saat penobatan naik tahta PA X Puro Pakualaman di Bangsal Sewotomo, Yogyakarta, Kamis (7/1/2016). KGPH Prabu Suryodilogo memperoleh gelar gelar KGPAA Paku Alam X. (Liputan6.com/Boy Harjanto)

Tarian ini ditampilkan saat penobatan dan peringatan kenaikan tahta raja di Kasunanan Surakarta. Penari berjumlah sembilan orang gadis perawan dan tidak boleh dalam keadaan haid. Selain itu, ada aturan untuk berpuasa terlebih dahulu sebelum tampil. Konon, Ratu Pantai Selatan akan datang sebagai penari kesepuluh untuk menjadi bagian dari penampilan tari tersebut.

 

 

Penulis : 

Ulya Kaltsum 

Politeknik Negeri Jakarta

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya