Menteri Teten Ingin Ekspor Produk UMKM Naik 2 Kali Lipat

Menteri Teten berencana menggunakan Sarinah sebagai trading house untuk agregator, sekaligus trade house untuk produk UMKM.

oleh Tira Santia diperbarui 20 Des 2019, 15:40 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat akan memberi keterangan dalam konferensi pers di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Teten menyatakan pihaknya bertekad membawa produk-produk UMKM masuk ke dalam rantai pasok global (global value chain). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) jangan dipandang sebagai produk yang pinggran atau marjinal. Banyak produk UMKM yang mampu mendunia.

Ia melihat pertumbuhan UMKM di home decor mulai dari furniture hingga kerajinan pajangan, busana muslim dan juga makanan mengalami pertumbuhan yang baik. UMKM tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata karena kualitas produknya sangat baik.

Sejauh ini kontribusi UMKM dalam ekspor masih sebesar 14,5 persen. Oleh karena itu, hal ini justru bisa menjadi tantangan bagi UMKM. Target yang harus dicapai adalah menyatukan rantai nilai dengan rantai pasokan dalam negeri.

Teten pun berharap mampu mengembangkan rantai usaha menjadi global.

"Kemarin sudah mencoba melakukan penyederhanaan, UMKM kami mencoba untuk membuat kantor bersama untuk ekspor UMKM. Jadi semua perizinan, sertifikasi, pembiayaan untuk ekspornya di situ," jelas dia.

Ia pun berencana menggunakan Sarinah sebagai trading house untuk agregator, sekaligus trade house untuk produk-produk UMKM yang kecil supaya bisa go international.

Pihaknya pun menargetkan pada 2024 bisa meningkatkan ekspor UMKM yang tadinya sebesar 14,5 persen menjadi dua kali lipat.

"Dari sekarang lah ya tentu ini perlu ekosistem yang segera dibangun. Kalau pembiayaan enggak jadi masalah," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dukung UMKM, Erick Thohir Bakal Sinergikan BRI dengan Sarinah

Produk ekspor UKM melalui PLB e-commerce. Merdeka.com/Yayu A

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan mensinergikan PT Sarinah (Persero) dengan PT BRI (Persero) Tbk. Sinergi ini dalam rangka mendongkrak pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Saya rasa nanti masing-masing bank itu punya fokusnya, memang BRI yang terbesar dan nanti akan kita sinergikan dengan Sarinah," ujar Erick Thohir dikutip dari Antara, Jumat (20/12/2019).

Terkait upaya untuk mendongkrak UMKM, BRI tidak perlu membentuk anak perusahaan lagi. 

"BRI cukup bersinergi dengan Sarinah di mana BRI juga mendukung Sarinah terkait pembiayaan atau keahlian (expertise) yang sudah ada pada hari ini mengenai kuratornya bersama bapak Menteri Koperasi dan UKM salah satunya untuk mensinergikan itu," kata Erick.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka acara UMKM Export BRILian Preneur 2019 yang digelar BRI pada Jumat di Jakarta Convention Center.

Pembukaan acara tersebut dihadiri pula oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menkop UKM Teten Masduki, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Direktur BRI Sudarso dan sejumlah petinggi lainnya serta pembeli dan investor lainnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya