Mimpi Kakek Tahir asal Konawe Utara Jadi Juragan Kambing

Kakek Tahir, lansia asal Konawe Utara yang memakai ikat pinggang penahan lapar, mendapatkan bantuan dari Liputan6.com, kitabisa.com dan YPP Indosiar-SCTV.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 20 Des 2019, 19:40 WIB
Kakek Tahir dan nenek Nuru, lansia asal Konawe Utara yang mengikat pinggang penahan lapar saat menerima bantuan rumah, Jumat (20/12/2019).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Liputan6.com, Konawe Utara - Masih ingat Kakek Tahir dan nenek Nuru? keduanya, pasangan lansia asal Desa Laroonaha, Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara. Kondisi keduanya yang memprihatinkan dan viral, mendapat banjir simpati masyarakat.

Liputan6.com mengangkat cerita kakek Tahir yang saat itu mengaku menggunakan ikat pinggang dari kain sebagai penahan lapar. Pria lansia yang bekerja sebagai pemanjat kelapa itu, ditemui saat istrinya masuk rumah sakit akibat terkena air panas dan pingsan diatas bara api.

Setelah menunggu sekian lama, Tahir (90) dan Nuru (80) mendapatkan santunan, Jumat (20/12/2019) sekitar pukul 9.14 Wita. Bantuan berasal dari masyarakat Indonesia, sebesar Rp109.000 juta.

Bantuan berupa barang dan uang tunai, berasal dari inisiatif Liputan6.com. Donasi sebanyak ini, dikumpulkan melalui kitabisa.com dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV-Indosiar.

Santunan disalurkan di Desa Laroonaha, Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara. Sebelumnya, kedua lansia ini tinggal disebuah gubuk kecil di wilayah Desa Poni-poniki, Kecamatan Motui di kabupaten yang sama.

Karena tinggal di tanah yang dipinjamkan kerabatnya, pihak keluarga sepakat memindahkan mereka di Desa Laroonaha. Sehingga, kondisi keduanya bisa terpantau keluarga yang banyak berdomisili disana.

Disaksikan keluarga dan pihak desa setempat, penyerahan dilakukan pihak Yayasan Pundi Amal dan Peduli Kasih bekerjasama dengan Liputan6.com serta SCTV-Indosiar.

Bantuan utama berupa satu unit rumah huni tipe 36. Rumah yang kelar sejak November 2019, didirikan di jalan poros trans-Sulawesi.

Selain rumah, keduanya juga dimodali satu unit kios berisi beberapa jenis sembako dan makanan ringan. Tidak hanya itu, tahir juga mendapatkan dua ekor kambing bersama kandang yang dibangun khusus di pekarangan belakang.

Bantuan lainnya, berupa perabotan dan fasilitas di dalam rumah. Hunian yang selesai sejak November 2019, dilengkapi dengan kamar mandi, tempat tidur, lemari dan perlengkapan dapur.

Kakek Tahir yang ditemui di rumah barunya, mengatakan, senang dan bersyukur bisa mendapatkan rumah dan bantuan lainnya. Dia juga berujar, bantuan seperti kambing dan kios akan dirawat baik-baik dengan bantuan kerabatnya.

"Syukur bisa dapat bantuan, terimakasih banyak masyarakat Indonesia," ujar Tahir.

Selain kerabat, penyerahan bantuan kepada Kakek Tahir juga disaksikan Hasrudin G, Kepala Desa Laroonaha, Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara. Setelah penyerahan berlangsung, pihak YPP juga ikut memberikan sejumlah kelengkapan administrasi dan tanda terima kepada kerabat kakek Tahir.


Kambing dan Harapan Kakek Tahir

Kakek Tahir di dalam kandang kambing peliharannya.(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Selain 1 unit rumah, kakek Tahir dan nenek Nuru mendapatkan bantuan dua ekor kambing betina. Saat ini, seekor diantaranya sudah bunting.

"Kalau dirawat baik-baik, mudah-mudahan bisa melahirkan dengan normal," ujar Kasmin (60) salah seorang kerabat kakek Tahir.

Kedua ekor kambing ini, ditempatkan di dalam sebuah kandang yang diletakkan dibelakang rumah baru pasangan lansia. Setiap hari, sejak beberapa minggu sbeelumnya, kambing dilepas merumput di sekitar halaman rumah.

Kakek Tahir yang ikut memantau kandang kambing, terlihat senang. Ditemui usai melihat kambing peliharaannya, Tahir mengatakan tak akan menjual rumah dan hewan ternak yang menjadi bukti kepedulian masyarakat kepada kondisinya itu.

"Sampai jadi debu tak akan saya jual," ujarnya.

Dia juga berharap, kambingnya bisa bereproduksi hingga beberapa kali. Nantinya, jika anaknya sudah banyak, dia bisa berbagi dengan kerabat yang membantunya merawat.

"Kalau nanti sudah beranak dua ekor kan bisa dibagi, keluarga 1 ekor, saya 1 ekor," katanya sambil senyum.


Kios Baru Nenek Nuru

Nenek Nuru dan kakek Tahir, di depan kios yang dibangun dari bantuan masyarakat Indonesia melalui Liputan6.com, kitabisa.com dan YPP SCTV-Indosiar, Jumat (20/12/2019).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Nenek Nuru, istri kakek Tahir yang dirawat di rumah sakit karena sempat pingsan diatas bara api. Saat ini, setelah melewati beberapa kali operasi bedah, Nuru sudah bisa beraktivitas kembali.

Sebuah kios berisi sembako dan bahan makanan, kini sudah dijaga Nenek Nuru bersama kerabatnya. Kios berlokasi di depan jalan poros trans Sulawesi, dibangun di depan rumah baru mereka.

"Meskipun di kampung kecil, sudah laku sekitar Rp 300 ribu selama 2 hari ini," ujar salah seorang kerabat nenek Nuru.

Nenek Nuru yang dijumpai di rumah barunya mengatakan, senang dengan kios milik mereka. Meskipun sudah renta dan tak terlalu lancar memahami bahasa Indonesia, Nuru masih bisa berucap terimakasih.

"Terimakasih kepada semua masyarakat Indonesia," ujarnya terbata-bata.

Pihak YPP, Haryanto mengatakan, bantuan yang diberikan kepada keduanya diupayakan bisa memberikan manfaat. Pihak YPP juga berharap bantuan pihak keluarga dan kerabat.

"Mereka sudah tua, rumah yang sudah dibangun,kios dan hewan ternak bisa dijaga dan digunakan untuk membantu kehidupan kakek Tahir dan nenek Nuru menjadi lebih baik kedepannya," ujar Haryanto.

Kepala Desa Laroonaha, Hasrudin G juga mengapresiasi Liputan6.com bersama YPP SCTV-Indosiar dengan pemberian bantuan. Pihaknya berharap, bantuan masyarakat kepada keduanya bisa bernilai ibadah dan digunakan sebaik-baiknya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya