Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki beragam jenis kain tradisional yang sudah semestinya dilestarikan sebagai warisan budaya turun-temurun. Wastra Nusantara beraneka macam, mulai dari songket, tenun, batik, jumputan, dan masih banyak lagi.
Untuk membuat kain tradisional tetap awet, ada hal-hal penting yang harus diketahui bagi mereka yang memiliki atau mengoleksi. Penyimpanan dan perawatan yang baik jadi faktor penentu memperpanjang usia kain.
Baca Juga
Advertisement
Lantas, bagaimana tips merawat songket? Pendiri Jaga Wastra, Neneng Rahardja, komunitas pegiat kain tradisional, memberikan tips soal penyimpanannya.
"Biasanya menyimpan songket digulung dengan karton atau (pipa) paralon. Sebelumnya diberi kerta non-acid. Karton digulung dilapisi kertas non-acid lalu taruh di tempat yang tidak lembap," kata Neneng di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Ada catatan khusus bagi penyimpanan songket yang memiliki rumbai. Cara yang dilakukan pun tak kalah mudah dan tidak jauh beda dari kain yang tidak punya rumbai.
"Kalau ada rumbai-rumbai, dibungkus baru digulung. Jangan dilipat karena benang bisa putus dan berbekas," demikian lanjut Neneng.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cara Mencuci Tenun
Selain songket, perawatan tenun juga disebutkan Neneng, tidak sulit. Tetapi, untuk membuat tenun tetap awet, ada langkah dan cara perawatan yang perlu diketahui.
"Tenun tidak sulit karena mencuci juga dengan air biasa dan biasanya diberi sampo bayi," ungkap Neneng.
Ia menambahkan, ada jenis-jenis tenun yang memakai pewarna kimia. Makai itu, hati-hati saat mencuci karena bisa pindah.
"Kalau yang pakai pewarna kimia, bilas beberapa kali pakai sampo bayi, diangin-anginkan dan jangan letakkan di bawah terik matahari langsung," tambahnya.
Selain itu, soal penyimpanan, dapat dilakukan dengan menaruh kain di kotak yang telah diberi cengkeh, merica, hingga pandan wangi. "Karena dapat menyerap kelembapan supaya tidak ada ngengat," tutup Neneng.
Advertisement