Liputan6.com, Jakarta - Jika selama ini menganggap belajar bahasa Inggris perlu mengeluarkan uang banyak, Bank Sampah Bersinar akan mengubah pemikiran itu. Hanya dengan membawa 20 botol bekas, peserta dapat belajar bahasa Inggris dengan mudah.
Fokus awal pada pengelolaan sampah berbasis masyarakat, Bank Sampah Berseri kini hadirkan program kelas bahasa Inggris bagi anak-anak Desa Ciburial, Dago. "Bukan bermaksud mengganti bahasa Ibu atau bahkan bahasa persatuan, namun saat ini bahasa Inggris mejadi sebuah kebutuhan untuk bisa berinteraksi secara internasional," tulis akun Instagram @banksampahbersinar.id yang dikutip pada Jumat, 20 Desember 2019.
Baca Juga
Advertisement
Menurut mereka, Bahasa Inggris merupakan hal yang penting untuk dipelajari. Selain dapat membantu untuk berinteraksi secara internasional, keterampilan berbahasa Inggris pun dapat membantu anak-anak Ciburial saat nanti kuliah. Sebab, tidak dipungkiri banyak materi dan referensi yang menggunakan bahasa asing tersebut.
Tidak perlu biaya mahal bagi anak-anak yang ingin mengikuti kelas bahasa itu. Mereka cukup membawa 10 botol bekas sebagai biaya pendaftaran. Untuk seterusnya, peserta tinggal membawa 20 botol untuk empat kali pertemuan dalam satu bulannya.
Dengan tersedianya kelas Bahasa Inggris ini diharapakan dapat membantu anak-anak sekitar menggapai masa depan yang lebih baik. Meskipun dengan keterbatasan, cita-cita dan harapan para pemilik masa depan bangsa tersebut tidak pernah terbatas.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Kegiatan Lainnya
Bank Sampah Bersinar yang berlokasi di Jalan Terusan Bojong Soang, Bandung ini memiliki beberapa program selain kelas Bahasa Inggris tersebut. Organisasi yang bergerak pada pengelolaan sampah tersebut sering kali bekerja sama dengan beberapa instansi untuk memberikan pelatihan daur ulang sampah.
Sama dengan konsep kelas Bahasa Inggris, Bank Sampah Bersinar pun pernah mengelar sebuah bazar yang alat jual belinya berupa sampah. Masyarakat yang hendak berbelanja bisa membawa sampah mereka dan menukar dengan barang yang diinginkannya.
Ajakan untuk mengolah sampah secara bijak ini tidak hanya digaungkan kepada kalangan ibu-ibu saja. Berdasarkan unggahan Instagram di akun resmi Bank Sampah Bersinar, mereka pun mengajak anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) untuk turut ikut serta memilah sampah.
Bank Sampah bersinar mengedukasi tentang mencintai dan bertanggung jawab terhadap alam kepada anak-anak. Edukasi sedini mungkin tersebut perlu dilakukan agar generasi penerus bangsa mampu menjaga dan menghargai alam lingkungannya. (Tri Ayu Lutfiani)
Advertisement