Liputan6.com, New York - Bukti hutan tertua di dunia, yang berasal dari sekitar 385 juta tahun, telah ditemukan di sebuah tambang yang ditinggalkan di bagian utara New York. Hal tersebut dikemukakan menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Current Biology.
Seperti yang dilaporkan oleh CNN, Sabtu (21/12/2019), akar fosil yang menjadi jejak kaki lanskap kuno dari pohon dengan kayu dan daun, mirip dengan apa yang kita lihat hari ini, kata penelitian itu. Temuan ini terjadi di Kota Kairo, sekitar 40 mil selatan Kota Albany.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, para ilmuwan mengira hutan fosil di Gilboa, New York, adalah yang paling terdahulu, tetapi yang baru ditemukan ini berusia dua atau tiga juta tahun lebih tua dan penampakannya juga berbeda.
Seseorang dari New York State Museum adalah orang pertama yang menemukan struktur besar, seperti akar di bagian bawah tambang temuan itu.
Christopher Berry, seorang rekan penulis studi dan paleobotani di Universitas Cardiff di Inggris, mengatakan kepada CNN bahwa ia agak skeptis saat pertama kali mengunjungi situs tersebut. Dia pikir pohon modern mungkin telah tumbuh menjadi batu dan telah tiada.
Namun ketika mereka telah memeriksa tanah secara lebih dekat, para peneliti dengan cepat mengkonfirmasi bahwa mereka sedang melihat jejak dari sesuatu yang jauh lebih tua.
"Skala sistem akar sangatlah mencolok," kata William Stein, penulis utama dan profesor emeritus ilmu biologi di Universitas Binghamton.
Tim peneliti dengan hati-hati menyelidiki lapisan demi lapisan tanah, sambil dengan cermat memetakan penemuan yang luar biasa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penemuan Ini Buktikan Kehidupan Zaman Dulu
"Penemuan ini memberikan gambaran tentang salah satu periode transisi besar di planet ini, antara Bumi tanpa hutan dan bumi yang tertutup hutan," kata Berry.
Sebagai penggambaran yang lebih mudah dicerna, hutan Kairo berumur sekitar 140 juta tahun lebih tua daripada dinosaurus pertama yang pernah ada di bumi. Serangga tertua yang diketahui hidup sekitar 400 juta tahun yang lalu, yang kemudian diikuti oleh adanya hewan berkaki empat pertama yang menaklukkan daratan beberapa juta tahun setelahnya.
Selama pertengahan periode Devonian (sekitar 419 hingga 359 juta tahun lalu), Berry mengatakan kepada CNN, hutan Kairo sebenarnya berada di sekitar 30 derajat selatan khatulistiwa, di antara iklim sedang dan gersang.
"Dengan munculnya hutan, kita melihat perubahan besar dalam jenis ekologi yang dimiliki bumi ... baik di daratan maupun di laut," kata Stein kepada CNN.
Selama periode Devonian, para ilmuwan mengatakan penurunan drastis kadar CO2 menyebabkan pendinginan bumi, yang mungkin telah menyebabkan kepunahan pada akhir periode.
Advertisement