Kemenhub Janjikan Perbaikan 16 Terminal Besar pada 2020

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi menyampaikan, revitalisasi terminal menjadi pekerjaan rumah besar dalam mengubah persepsi masyarakat terhadap moda transportasi darat.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 21 Des 2019, 12:17 WIB
Ilustrasi terminal bus. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana melakukan revitalisasi terminal di seluruh Indonesia. Rencananya, ada sekitar 16 besar yang akan diperbaiki.

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi menyampaikan, ini menjadi pekerjaan rumah besar dalam mengubah persepsi masyarakat terhadap moda transportasi darat.

"Ada tantangan kita bagaimana masyarakat mengakses simpul-simpul transportasi darat. Termasuk yang disabilitas. Tahun depan kita akan perbaiki 16 terminal dan yang di Sukabumi itu akan dibangun cukup megah, sehingga mengakomodir teman-teman yang disabilitas juga," tutur Budi di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Sabtu (21/12/2019).

Budi belum sepenuhnya merinci terminal mana saja yang dimaksudkan mendapat proyek revitalisasi. Yang pasti, seluruh fasilitas akan dimaksimalkan demi kemudahan dan kenyamanan pengguna transportasi darat.

"Untuk di DKI apa yang sedang dibangun ini dengan Jaket atau Jakarta Electronic System ini. Saat semua sudah settle, semua baik, sistem, insfrastruktur, dan sarana prasarana semua baik, kita akan rayakan dengan baik juga," jelas dia soal revitalisasi terminal.

 


Electronic Ticket

Bus terparkir di Terminal Pulogebang, Jakarta, Selasa (28/5/2019). H-8 Lebaran, tercatat hingga sore ini jumlah penumpang yang akan berangkat di Terminal tersebut menuju kota di Jawa Tengah, Barat, Timur, dan Sumatera mencapai 4.488 orang dengan jumlah bus AKAP 176 bus.(merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Nantinya, program Jakarta Electronic akan diadopsi ke seluruh terminal di Indonesia. Salah satu kegunaannya adalah memberikan kemudahan menikmati fasilitas di terminal bus lewat electronic ticket.

"Itu sistem untuk masyarakat jadi sekarang tidak perlu bayar langsung (saat beli tiket bus), tapi bisa online. Ini mempermudah masyarakat kita. Insyaallah dalam waktu dekat akan ada perubahan tidak hanya sistemnya tapi juga ekosistemnya," Budi menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya