22-12-1956: Colo, Bayi Gorila Pertama Lahir di Penangkaran Kebun Binatang

Colo merupakan bayi gorila pertama yang tidak lahir di mana ia seharusnya berada, namun ia lahir di dalam kurungan kebun binatang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 22 Des 2019, 06:07 WIB
Gorilla betina, Effie menikmati camilan es dengan kacang dan buah beri di Kebun Binatang London, 27 Juni 2018. Gelombang panas telah mencapai beberapa negara bagian Inggris pada pekan ini dengan suhu mencapai 30 derajat celcius. (AP/Kirsty Wigglesworth)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 22 Desember 1956, seekor bayi gorila   bernama Colo lahir ke dunia di Kebun Binatang Columbus di Ohio, menjadi gorila pertama yang lahir dalam penangkaran kebun binatang.

Dengan berat sekitar 4 pon, Colo, seekor gorila dataran rendah barat yang merupakan kombinasi dari Columbus dan Ohio, adalah putri Millie dan Mac. Mereka merupakan dua gorila yang ditangkap di Kamerun Prancis, Afrika, yang kemudian dibawa ke Kebun Binatang Columbus pada tahun 1951. Demikian dikutip dari History.com, Sabtu (21/12/2019).

Sebelum kelahiran Colo, gorila yang berada di kebun binatang ditangkap dari alam liar, seringkali dengan cara brutal.

Untuk menangkap seekor gorila yang masih muda dan mudah untuk ditangani, pemburu sering kali harus membunuh orang tua gorila dan anggota keluarga lainnya.

Gorila adalah hewan yang damai dan cerdas, berasal dari Afrika, dan hidup dalam kelompok kecil yang dipimpin oleh satu jantan dewasa, yang dikenal sebagai silverback.

Ada tiga subspesies gorila: dataran rendah barat, dataran rendah timur dan gunung. Subspesies serupa dan mayoritas gorila di penangkaran adalah dataran rendah barat.

Gorila hanya memiliki satu musuh alami yaitu manusia yang memburu mereka. Rata-rata, seekor gorila hidup sampai 35 tahun di alam liar dan 50 tahun di penangkaran.


Pelatihan Pengasuhan

Harambe, gorila jantan di Kebun Binatang Cincinnati, Ohio, AS ditembak mati 10 menit setelah seorang balita jatuh ke dalam kandangnya.

Pada saat Colo lahir, gorila yang berada di kebun binatang sering kali tidak pernah belajar keterampilan mengasuh dari orangtua mereka sendiri di alam liar.

Maka dari itu, Kebun Binatang Columbus membangun tempat penngasuhan dan ia dibesarkan oleh penjaga kebun binatang.

Pada tahun-tahun sejak kedatangan Colo, para penjaga kebun binatang telah mengembangkan habitat yang mensimulasikan lingkungan alam gorila dan banyak gorila yang dilahirkan di sana, sekarang dibesarkan oleh ibu mereka.

Kebun binatang tersebut secara tidak langsung telah membuat program surrogacy, di mana bayi dirawat secara singkat oleh manusia dan kemudian diserahkan kepada gorila lain untuk dibesarkan.


Keluarga Colo

Seekor bayi gorilla tak bernama yang baru berusia 6 hari digendong induknya di Kebun Binatang Frankfurt, Jerman Barat (21/09/2016). (AFP PHOTO/Boris Roessler)

Colo, yang mampu mernarik minat publik yang besar, kemudian menjadi seorang ibu, nenek. Pada tahun 1996, ia menjadi seorang nenek buyut dari Timu, bayi gorila pertama yang masih hidup dari kandungan inseminasi buatan. Timu melahirkan bayi pertamanya pada tahun 2003.

Saat ini, ada sekitar 750 gorila di penangkaran di seluruh dunia dan sekitar 100.000 gorila dataran rendah (dan jauh lebih sedikit gorila gunung) yang tersisa di alam.

Sebagian besar kebun binatang aktif dalam program penangkaran dan sepakat untuk tidak mangambil gorila yang lahir di alam liar. Sejak kelahiran Colo, 30 gorila telah lahir di Kebun Binatang Columbus.

Colo kemudian meninggal pada tahun 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya