Liputan6.com, Surabaya - Menjelang berakhirnya pertandingan sepak bola nasional, mulai dari liga 1 hingga 3, Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Jilid II Mabes Polri terus menggeber tugasnya sejak Agustus 2019. 13 satgas wilayah juga terus bekerja, termasuk Satgas Wilayah Jawa Timur.
Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Pitra Ratulangi yang merupakan Kepala Satgas Antimafia Bola Wilayah Jawa Timur dan timnya terus memantau jalannya pertandingan.
Dalam memantau setiap pertandingan yang disinyalir rawan pengaturan skor, Pitra melibatkan Kasubdit Jatanras Polda Jatim Kompol Oki Ahadian Purwono sebagai Kasubsatgas Gakkum dan Kanit V Subdit III Jatanras Polda Jatim AKP M. Aldy Sulaeman sebagai Kepala Tim (Katim) Lidik.
"Kami, Satgas Antimafia Bola akan terus awasi setiap pertandingan bola dengan menurunkan tim surveilance serta mengumpulkan semua informasi terkait pertandingan bola," terang Pitra, Sabtu (21/12/2019).
Baca Juga
Advertisement
Bersama timnya, Pitra juga memastikan akan menangkap siapapun yang berani mengatur skor pertandingan, mulai dari manajemen klub, pemain, wasit hingga para mafia bola.
"Jika masih ada yang coba bermain-main mengatur pertandingan, akan kami tangkap," tegas Pitra.
Dalam menjalankan tugasnya, Pitra dan timnya terbagi dalam beberapa bagian, mulai dari penganalisa pertandingan melalui video hingga tim yang menggali informasi di lapangan.
Bila sebuah pertandingan disinyalir sengaja diatur, timnya akan melakukan penyelidikan, mulai dari perwakilan masing-masing suporter, untuk menyaring informasi terkait pertandingan yang dimaksud. Termasuk juga mengonfirmasi penyelenggara atau perangkat pertandingan yang bertugas saat pertandingan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Khofifah Minta Aparat Usut Tuntas Dalang Aksi Perusakan di Stadion GBT
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta aparat mengusut tuntas dalang aksi perusakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Aksi perusakan stadion usai pertandingan Persebaya Surabaya melawan PSS Sleman pada Selasa, 29 Oktober 2019. Persebaya kalah melawan PSS Sleman dengan skor akhir 2-3. Hal itu memicu kemarahan pendukung.
Selain itu, Khofifah mengaku sedih dan prihatin mengenai kerusakan tersebut. Hal itu disampaikan lewat media sosial instagramnya @khofifah.ip pada Rabu, 30 Oktober 2019. Ia mengungguh video yang menampilkan suasana Stadion Gelora Bung Tomo usai pertandingan.
"Jangan tanya perasaan saya melihat ini?Saya sangat sedih dan prihatin. Stadion ini dibangun pakai uang rakyat. Seharusnya dijaga, bukan dirusak. Kalah menang dalam pertandingan itu hal biasa,” tulis Khofifah dalam akun instagramnya.
Lebih lanjut ia menuliskan kalau yang terpenting dalam sebuah pertandingan olahraga itu adalah sportivitas. Khofifah pun meminta kepada aparat mengusut tuntas dalang aksi perusakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya ini.
"Malu rek, Indonesia mau jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021,” tulis dia.
Advertisement