Metro Sepekan: Manakala Hujan Datang, Jakarta Kembali Tergenang Banjir

Tercatat ada 19 ruas jalan yang tergenang banjir saat hujan deras mengguyur Jakarta ada Selasa sore, 17 Desember 2019.

oleh Devira PrastiwiMaria FloraAchmad SudarnoLiputan6.com diperbarui 23 Des 2019, 07:28 WIB
Ruas Jalan Asia-Afrika tepatnya di depan Plaza Senayan, Jakarta Pusat terendam banjir, Selasa (17/12/2019). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Manakala hujan datang, Jakarta kembali tergenang banjir. Itulah kondisi Ibu Kota saat ini. Sebelumnya, hujan yang turun deras disertai petir, Selasa, 17 Desember 2019 lalu membuat sejumlah titik di Ibu Kota ikut terendam. 

Tercatat ada 19 ruas jalan yang tergenang banjir dengan ketinggian air rata-rata berkisar 10-35 sentimeter. 

Derasnya hujan yang turun bahkan sempat membuat sejumlah pintu Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta ditutup karena genangan banjir di beberapa pintu masuk stasiun.

Dalam sepekan terakhir, berita penemuan ular di sejumlah titik di Ibu Kota seakan tak ada habisnya. Terlebih saat mulai memasuki musim hujan. Di perumahan mewah Bumi Serpong Damai (BSD) misalnya, dilaporkan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir telah ditemukan 50 ular berbisa dari berbagai jenis.

Selain king kobra, ditemukan pula ular ijo dan buntut merah. Mengapa banyak ditemukan di pemukiman? 

Ahli herpetologi (ilmu tentang binatang reptil dan amfibi) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengatakan, fenomena ular kobra ditemukan di permukiman merupakan hal yang wajar.

Apalagi terjadi di awal musim hujan. Di sinilah momen dimana telur-telur ular mulai menetas. Penyebab lain lantaran habitat ular yang mulai terancam. Selain itu, banyaknya tikus di perumahan memicu ular-ular datang untuk memangsanya.

Berikut ulasan berita-berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama sepekan lalu:

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Titik Banjir Jakarta

THUMBNAIL JAKARTA BANJIR

Hujan deras yang mengguyur Ibu Kota, Selasa, 17 Desember 2019 menyebabkan sejumlah ruas jalan ikut tergenang banjir. Tercatat ada 19 ruas jalan ikut tergenang akibat diguyur hujan deras.

Dimana sajakah ke-19 titik tersebut?

Di Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Prof Dr Satrio, ketinggian air mencapai 10-20 sentimeter. Jalan Jenderal Sudirman 10-40 sentimeter, Jalan Gatot Subroto 10-30 sentimeter, dan Jalan Kapten Tendean setinggi 5-15 sentimeter.

Kemudian di Jalan HR Rasuna Said genangan setinggi 10-20 sentimeter, Jalan Denpasar Raya 10-30 sentimeter, serta Jalan Pasar Kebayoran Lama yaitu 10-35 sentimeter.

Untuk Jakarta Pusat, Jalan Gerbang Pemuda setinggi 10-25 sentimeter, Jalan Gelora 10-30 sentimeter, Jalan Asia Afrika 10-20 sentimeter, dan Jalan Pangeran Diponegoro itu 5-15 sentimeter. 

"Data genangan jalan sampai dengan pukul 15.00 WIB. Saat ini dalam penanganan dan berangsur surut," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta M Ridwan saat dihubungi, Selasa, 17 Desember lalu.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melalui akun Twitternya @BPBDJakarta sudah mengeluarkan peringatan dini cuacanya.

Dikatakan hujan yang mengguyur Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek ini diprediksi berlangsung hingga pukul 16.00 WIB. 

Melalui pantauan Liputan6.com dalam akun Twitter @TMCPoldaMetro, Selasa (17/12/2019), banjir mulai terjadi di ruas tol dalam kota.


Ada King Kobra dari 50 Ular yang Ditangkap di BSD

Ular merupakan hewan yang banyak ditakuti manusia. Selain lincah gerakannya, sebagian ular memiliki bisa yang mematikan.

Munculnya ular berbisa hantui warga perumahan mewah Bumi Serpong Damai (BSD). Sedikitnya, 50 ular berbisa dari berbagai jenisnya didapati dalam kurun 3 bulan terakhir.

"3 bulan terakhir lebih dari 50 ular kita tangkap di 15 perumahan termasuk dari BSD," kata Anggota Yayasan Ular Indonesia Sioux, Muhamad Dzawil Arham, Selasa, 17 Desember 2019.

Terakhir, pihaknya kembali melakukan sweeping dan mengamankan dua ular jenis king kobra di Perumahan Sevilla, Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Serpong.

Dia menyebutkan, dari tiga bulan sweeping ular yang dilakukan, Sioux kebanyakan mendapati ular jenis king kobra dan ular ijo, buntut merah.

"Lebih ke king kobra, dan ular ijo buntut merah. Itu yang banyak kita dapat selama ini," ungkap Arham.

Berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya, bermukimnya ular-ular berbisa ke area perumahan warga merupakan hal biasa. Agar ular tetap bisa berlindung dari panas atau dari musuhnya.

Lantas kenapa di perumahan?

Karena ular akan bertahan lama di suatu tempat, selama kebutuhan hidupnya terpenuhi. Selain dimungkinkannya juga ular bersarang di rumah yang memiliki tempat untuk bersarang.

"Pemusnahan tikus dan katak. Atau membersihkan tempat tinggal kita agar ular tidak nyaman dan si mangsanya tidak bersembunyi di tempat tersebut. Karena kalau bersih ketika mereka datang itu mudah dideteksi. Misalnya di rumah suka menumpuk barang barang tidak terpakai, itu rawan dijadikan tempat bersarang ular atau mangsa ular," tandas dia.


Nenek di Bogor Ditabrak Harley Davidson

THUMBNAIL HARLEY

Nenek berusia 52 tahun ini meninggal dunia usai ditabrak seorang pengendara motor Harley Davidson.

Selain Siti, cucunya, Anya Septia (5) ikut mengalami luka akibat diseruduk motor gede tersebut saat menyeberang jalan bersama neneknya. Pengendara sepeda motor warna hitam berpelat nomor B 4754 NFE berinisial HK pun kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, HK terbukti bersalah sehingga membuat satu orang meninggal dan satu lain luka-luka. HK dijerat dengan Pasal 310 dan Pasal 229 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman hukumannya 6 tahun penjara.

"Pengendara kurang hati-hati. Tidak memberikan prioritas penuh kepada penyeberang jalan," ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser, Senin, 17 Desember 2019.

Namun, lanjut Hendri, apabila pihak keluarga korban mencabut laporan kasus ini, maka perkara tersebut bisa dihentikan. Polisi juga siap memfasilitasi proses perdamaian ini dengan catatan tidak ada unsur paksaan.

"Laporan bisa aja dicabut itu bagian dari restorative justice. Selama tidak ada yang merasa dirugikan, perkara bisa selesai, walaupun bukan delik aduan. Ini kan musibah yang bisa menimpa siapa pun," terang Hendri.

Sementara itu, Sahroni suami korban menyatakan, pihaknya akan menempuh jalur musyawarah dan akan segera mencabut laporan. Tindakan itu ia lakukan lantaran penabrak istrinya sudah bertanggung jawab mulai membantu seluruh biaya pemakaman hingga menjanjikan akan memberikan santunan.

"Ya, untuk biaya biaya ditanggung semua oleh mereka, dari mulai pemakanan dan lainnya, termasuk buat cucu saya juga yang sekarang masih dirawat," ujarnya.

Saat ini, HK (47) sebagai tersangka penabrak dua orang pejalan kaki dan kini sudah ditahan berikut barang bukti satu unit sepeda motor Harley Davidson. Hendri menyebut HK merupakan salah satu pegawai BUMN di daerah Depok.

Berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik unit Laka Lantas, HK terbukti bersalah. Dia lalai dalam berkendara sehingga menyebabkan satu orang meninggal dan satu orang lainnya luka.

"Tersangka kurang hati-hati dan tidak memberikan prioritas penuh kepada penyeberang jalan sehingga menabrak penyebrang jalan," terangnya.

Akibat perbuatannya, HK dijerat dengan Pasal 310 dan Pasal 229 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman hukumannya 6 tahun penjara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya