Liputan6.com, Riyadh - Serie A sempat menjadi liga domestik terpopuler di seluruh dunia pada era 90an. Namun Liga Inggris dan Liga Spanyol kini lebih digemari.
Lega Serie A selaku operator kompetisi sepak bola profesional di Italia pun bertindak. Mereka menerapkan berbagai strategi demi meningkatkan ketenaran.
Advertisement
Salah satunya dengan menggelar pertandingan di luar negeri. Asia menjadi lokasi favorit karena populasi yang besar.
Agar tidak terlalu merusak jadwal kompetisi reguler, perhelatan Piala Super Italia dipilih menjadi ajang yang dipertandingkan.
Lega Serie A sudah memberlakukan kebijakan ini pada 1993. Ketika itu Washington, Amerika Serikat, menjadi lokasi pertemuan AC Milan dan Torino. Namun, Lega Serie A baru menerapkan taktik serupa hampir satu dekade kemudian.
Tripoli, Libya, menghadirkan laga Juventus vs AC Parma pada perebutan Piala Super Italia 2002. Sementara New Jersey, AS, mempertemukan Juventus dengan AC MIlan setahun berselang.
Sempat kembali vakum lama, Lega Serie A lagi-lagi gencar menerapkan strategi ini. Sebanyak delapan dari 11 laga Piala Super Italia terakhir, termasuk tahun ini, berlangsung di luar negeri. Pada 2019 pertandingan hadir di King Saud University Stadium, Riyadh, Arab Saudi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Lokasi di Luar Negeri
1993: RFK Memorial Stadium, Washington, AS
2002: June 11 Stadium, Tripoli, Libya
2003: Giants Stadium, New Jersey, AS
2009: Beijing National Stadium, Beijing, Tiongkok
2011: Beijing National Stadium, Beijing, Tiongkok
2012: Beijing National Stadium, Beijing, Tiongkok
2014: Jassim bin Hamad Stadium, Doha, Qatar
2015: Shanghai Stadium, Shanghai, Tiongkok
2016: Jassim bin Hamad Stadium, Doha, Qatar
2018: King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi
2019: King Saud University Stadium, Riyadh, Arab Saudi
Advertisement