Firasat Keluarga dan Keinginan 7 Korban Tewas Sebelum Dihantam Argo Parahyangan

Firman sempat mencegah para korban agar tidak pulang karena khawatir dengan kondisi jalanan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Des 2019, 14:00 WIB
Kereta melintas di perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu di kawasan Roxy, Jakarta, Rabu (21/3). Pembukaan celah untuk akses sepeda motor di pintu perlintasan kereta api tersebut sangat membahayakan. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Bekasi - Satu unit mobil Daihatsu Sigra bernomor polisi B 1778 FZI nekad menerobos perlintasan kereta api di Jalan Raya Bosih RT 01/25, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/12/2019) malam mengakibatkan tujuh orang tewas dihantam kereta Argo Parahyangan.

"Satu mobil berisi tujuh orang meninggal di tempat kejadian," kata Kasubbag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, AKP Sunardi, Minggu (22/12/2019).

Tujuh korban tewas akibat tertabrak Kereta Api Argo Parahyangan saat menerobos palang kereta di lokasi. Ketujuh korban masih satu keluarga. Belakangan diketahui ketujuh korban merupakan rombongan yang baru menjenguk anggota keluarga sakit.

"Abis dari rumah saya, nengokin saya, saya kan sakit," kata salah satu anggota keluarga korban, Firman di rumah duka di Jakarta Timur, dilansir Antara.

Firman sempat mencegah para korban agar tidak pulang karena khawatir dengan kondisi jalanan.

"Udah saya tahan, enggak boleh pulang karena di sana ramai kalau malam minggu. Cuman ya, memang ingin pulang, enggak bisa ditahan," kata dia.

Setelah kunjungan itu berlangsung, sekitar pukul 22.00 WIB, Firman mendapat kabar kecelakaan di Cibitung melalui sosial media.

Foto mobil yang terlihat tampak mirip seperti mobil keluarganya. "Saya lihat KTP benar namanya, langsung saya suruh istri saya ke sana, ke RS Cibitung," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Penyelidikan Polisi

Ilustrasi Kecelakaan Kereta Api (Liputan6.com)

Tujuh korban kecelakaan tersebut akan dibawa ke rumah duka di kawasan Matraman Jakarta Timur.

Ketujuh korban tewas, yakni pengemudi bernama Bahrudin (51), Watinah (50), Santi (30), Didit (12), Yanto, Syarufudin (49) dan Yanda (32). Dari hasil identifikasi sementara, mereka tercatat sebagai warga Jalan Arjuna III Nomor 34, RT 7/7, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur

"Saat ini jasad korban yang berjumlah tujuh orang tersebut berada di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kabupaten Bekasi," katanya.

Kejadian itu bermula saat mobil yang dikendarai Bahrudin hendak melintasi perlintasan tersebut.

Warga sebenarnya telah mengingatkan agar tidak melintas karena ada kereta cepat Argo Parahyangan yang akan melintas. Namun korban tidak mengindahkan peringatan itu dan terus melintasi perlintasan.

Alarm sudah bunyi dan palang kereta sudah ditutup namun terbuka sedikit. Di situ pengemudi memaksa melintas.

"Mobil tersebut tertabrak oleh Kereta Api Argo Parahyangan dari arah timur atau Surabaya ke arah barat Jakarta," ungkapnya.

Kecelakaan ini dalam penyelidikan pihak Kepolisian, sementara jasad korban masih berada di RSUD Kabupaten Bekasi guna kepentingan penyelidikan.

"Mobil Daihatsu Sigra warna biru dengan nomor polisi B 1778 FZI saat ini dibawa ke Unit Laka Satlantas Polres Metro Bekasi guna kepentingan penyelidikan," kata Sunardi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya