Jadwal ASEAN Para Games Mundur, Atlet Indonesia Tetap Jaga Semangat

ASEAN Para Games 2020 yang semula akan digelar pada Januari, mundur hingga bulan Maret.

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 23 Des 2019, 05:30 WIB
Pelari Indonesia, Tiarani Karisma, melakukan selebrasi usai meraih medali emas Asian Para Games cabang atletik nomor lari 100 meter T42 / T63 di SUGBK, Jakarta, Rabu (10/10/2018). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta - NPC (National Paraympic Committee Indonesia) telah mengantisipasi mundurnya jadwal ASEAN Para Games 2020 yang akan digelar di Filipina. Semula ajang tersebut akan digelar pada Januari dan kini mundur hingga bulan Maret.

Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun mengatakan, pemerintah Filipina telah menghubungi pihaknya untuk meminta maaf atas mundurnya ajang olahraga disabilitas tersebut. Pihaknya memaklumi karena tuan rumah mungkin butuh waktu lebih panjang untuk persiapan.

"NPC Filipina tidak ada masalah dengan mundurnya jadwal, mungkin karena dana untuk ajang ini belum lengkap," kata Senny di Solo, dikutip dari Antara.

Menurut Senny, atlet Indonesia tetap menjaga semangat walau ajang tersebut mundur hingga dua bulan. Padahal seharusnya, seperti tahun-tahun sebelumnya, ASEAN Para Games digelar setelah SEA Games tuntas.

"Bagi kami yang penting hasil akhirnya. Atlet-atlet tetap menjaga semangat demi target juara umum," katanya.

Indonesia menargetkan juara umum pada ajang ASEAN Para Games 2020. Sesuai jadwla baru, ajang tersebut akan digelar pada 20-25 Maret.


300 Atlet

Jendi Panggabean perenang Indonesia saat beraksi pada kualifikasi cabang renang nomor 100 meter gaya bebas putra klasifikasi S9 Asian Para Games 2018 di Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (8/10/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Dalam ajang ini, Indonesia akan menurunkan 300 atlet untuk 16 cabang olahraga. Dari 16 cabang itu, Indonesia bisa mendominasi peraihan medali emas dari cabor atletik, renang, bulutangkis, tenis meja, catur, dan angkat berat.

Pada ASEAN Para Games 2017 di Malaysia, Indonesia menjadi juara umum dengan 126 medali emas, 75 perak, dan 50 perunggu. Ini merupakan kedua kalinya kontingen Merah Putih meraih gelar juara umum, setelah edisi 2013 di Myanmar.

Namun, Indonesia harus mewaspadai Thailand yang masih sangat kuat. Mereka telah menjadi juara umum sejak edisi 2003.

Indonesia mewaspadai Thailand karena mereka unggul di cabang balap kursi roda, yang tidak dipertandingkan pada edisi Malaysia 2017. Dari cabang itu ada 17 medali emas yang diperebutkan.

 

Sumber: Antara

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya