Liputan6.com, Tarakan - Pemerintah Kota Tarakan kembali menggelar Festival Iraw Tengkayu X pada, Sabtu 22 Desember 2019.
Diketahui, Iraw tengkayu merupakan warisan adat lama suku Tidung. Kedua kata tersebut memiliki makna tersendiri yakni sebuah perayaan untuk mengucap syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Advertisement
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Festival Iraw Tengkayu X juga dirangkai dengan berbagai kegiatan dan hiburan. Puncaknya penurunan Perahu Padaw Tuju Dulung atau dikenal dengan sebutan Perahu Tuju Haluan.
Tahun ini Prosesi penurunan Padaw Tuju Dulung melibatkan 300 remaja yang berasal dari Kota Tarakan. Mereka terbagi menjadi empat bagian. 24 orang di antarnya membawa panji. Sementara, 14 orang memikul Padaw Tuju Dulungan, sedangkan 30 orang memainkan hadrah. Sisanya sebagai penari.
Mereka berkumpul di Tepi Pantai Amal, Tarakan. Alunan Iluk tengkayu terdengar kencang dari atas panggung. Setiap nada yang keluar dari alat musik tradsional seakan menjadi alarm bagi para penari. Badannya digoyang-goyangkan mengikuti irama.
Gerakan yang berbeda dipertunjukkan para penari takkala mendengar alunan Yadu Kaki, dan Ayakan.
Walikota Tarakan, Khairul bersama Wakil Gubernur Kalimatan Utara Udin Hianggio ikut menghanyutkan Padaw Tuju Dulung ke laut sebagai penutup Festival Iraw Tengkayu X
Upacara ini menyita perhatian masyarakat dan juga wisatawan. Kawasan Pantai Amal menjadi ramai pengunjung. Mereka terlihat sangat menikmati setiap rangkaian acara.
Walikota Tarakan Khairul mengatakan, pelarungan Padaw Tuju Dulung atau perahu tuju haluan melambangkan bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh sang Maha Pencipta sambil berharap ke depannya untuk dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
“Ini memiliki sejarah dan arti tersendiri bagi Kota Tarakan. Untuk itu saya mengajak kita semua senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT,” ucap dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sabet Penghargaan Internasional
Khairul mengatakan, Iraw Tengkayu telah mendapatkan berbagai penghargaan. Kementerian Pariwisata memberikan Anugrah Pesona Indonesia pada tahun 2016. Kemudian mendapat predikat top event kelas dunia dari Indonesia pada 2017.
Di tahun yang sama, Iraw Tengkayu ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tahun ini pun masuk ke dalam calendar of event Kementerian Pariwisata.
“Prestasi dan pengakuan ini tentu menjadi penyemangat bagi masyarakat dan pemerintah Kota Tarakan untuk semakin berupaya meningkatkan pariwisata dan pelestarian kebudayaan di Kota Tarakan,” ucap dia.
Advertisement