Hari Ibu, Risma Berpesan Perempuan Harus Tetap Semangat

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menasihati, meskipun pendapatan yang didapat seorang ibu lebih tinggi dari suaminya, tidak seharusnya seorang istri bertindak semaunya kepada suami dan anak.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 23 Des 2019, 02:19 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya menghadiri sekaligus membuka acara Papua Festival 2019 yang bertajuk Life, Art, Culture. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma), berpesan kepada kaum perempuan agar tak pesimistis pada kemampuan, serta menyerah pada keadaan.

Risma menyampaikan hal itu dalam momen peringatan Hari Ibu pada 22 Desember 2019. Menurut dia, dalam kondisi apa pun, kaum perempuan harus tetap semangat.

“Bagi perempuan siapa pun dia, entah berpendidikan atau tidak. Kita tak boleh menyerah dalam situasi apa pun. Kalau kita menyerah, maka anak-anak kita ikut lembek. Sebaliknya, jika semangat, meski dalam kondisi berat, anak-anak kita akan ikut semangat,” kata Risma, Minggu, 22 Desember 2019.

Perempuan pertama yang menjabat Wali Kota Surabaya ini menegaskan, kesuksesan dalam bidang apa pun bisa diraih oleh kaum perempuan. Karena, Tuhan itu adil. Namun, menurut dia, seringkali kalangan perempuan terkadang lupa, manakala sudah mendapatkan akses yang lebih tinggi.

“Mungkin pendapatan kita-kita (istri) lebih tinggi dari suami, kemudian lupa bahwa kita seorang ibu. Ibu dari anak-anak kita dan istri dari suami kita yang membutuhkan perhatian,” terangnya.

Oleh karena itu, Tri Rismaharini berpesan,  bentuk perhatian yang diberikan oleh seorang ibu, tidak harus berada di dekatnya terus. Bentuk perhatian tersebut, bisa ditunjukkan dengan mengetahui kondisi dalam keluarga. “Kita perhatikan ada masalah apa, kemudian mereka (suami dan anak) maunya apa, kita harus tahu,” ujar dia.

Presiden UCLG Aspac ini pun meminta, meskipun pendapatan yang didapat seorang ibu lebih tinggi dari suaminya, tidak seharusnya bertindak semaunya kepada suami dan anak. “Itu enggak mungkin, kita tetap punya kodrat, sebagai seorang istri dan ibu,” tegasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Selanjutnya

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Chandra Oratmangun, mengharapkan para ibu di Kota Pahlawan bisa berdaya secara ekonomi. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengembangkan ekonomi kreatif melalui Program Pahlawan Ekonomi. Ia berharap, program tersebut bisa dimanfaatkan oleh para Ibu untuk membantu perekonomian keluarga.

"Ibu merupakan tiang keluarga. Jadi, perempuan harus tangguh, berdaya secara ekonomi. Dari rumah mereka bisa menjual produk-produk secara online untuk mendukung suami,” harap Chandra.

Chandra mengakui, tugas ibu sangat berat. Apalagi, di era saat ini, mereka juga dituntut untuk multitasking (tugas ganda-red). Untuk itu, ia mengaku salut, karena kini banyak ibu yang bisa menjalankan tugas-tugasnya di rumah tangga, sosial, politik maupun lainnya.

“Laki-laki dan perempuan bisa saling mengisi. Karena perempuan juga bisa berkiprah di berbagai bidang,” tuturnya.

Dalam memperingati Hari Ibu, DP5A menyelenggarakan berbagai kegiatan capacity building, seperti kegiatan edukasi siaga bencana para ibu rumah tangga di Gedung Siola. Kegiatan capacity building diikuti PKK, Relawan Pusat Krisis Berbasis Masyarakat dan beberapa komunitas lainnya

Menurut dia, program ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya bencana di musim hujan. “Sebagian besar para ibu kan di rumah, kalau terjadi bencana di sekitarnya agar cepat menanggulangi,” kata dia.

Kemudian pihaknya juga melakukan sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Perempuan dan Anak. Sehingga, nantinya diharapkan kalangan perempuan yang mengikuti bisa mensosialisasikan ke kader-kader PKK yang ada di lingkungan masing-masing.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya