Liputan6.com, Kendari - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo SpOG(K) mengingatkan pentingnya memastikan kualitas embrio sebelum melakukan pembuahan. Hal ini dilakukan agar menghasilkan anak-anak yang berkualitas nantinya.
"Embrio yang berkualitas sebetulnya ditentukan sejak sebelum pembuahan. Sehingga ketika ingin mendapatkan anak yang sehat, sebelum memulai terjadinya pembuahan atau hubungan suami istri, maka sudah direncanakan baik-baik," kata Hasto Wardoyo di hadapan 500 orang yang memenuhi Ruang Serbaguna Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara, dalam acara Sinkronisasi BKKBN pada Senin, 23 Desember 2019.
Advertisement
Sehingga diharapkan fokus para pengantin baru tidak lagi seputar foto pra-wedding dan mengurus tetek bengek persiapan saat akad nikah dan resepsi saja, tetapi juga pada kesehatan sperma.
"Semua itu habis puluh bahkan ratusan juta. Masalah EO dan akomodasi diurus dengan baik, tapi disuruh minum vitamin sebelum hamil yang harganya mungkin tidak sampai 100 ribu rupiah tidak terpikirkan sama sekali," katanya.
"Periksa laboratoruim apakah ada penyakit menular yang nanti bisa menurun pun tidak dihiraukan," Hasto menekankan.
Beras dengan Kandungan Zink
Menurut Hasto, ini kenyataan yang dihadapi pasangan usia subur akhir-akhir ini. Terkait pernikahan, pasangan lebih fokus pada persiapan pesta. Namun, ketika urusan punya anak, yang merupakan hal sangat penting, malah terlewatkan.
"Maka waktu saya masih jadi bupati Kulonprogo, saya membuat padi atau beras yang biofortifikasi karena ini di dalamnya bisa mengandung zink. Beras ini kalau dipanen sudah ada zinknya. Sehingga di Kulonprogo beras yang ada sebagian sudah mengandung zink," ujarnya.
Hasto yang semasa menjadi bupati masih berpraktik dua hari dalam seminggu menjelaskan bahwa zink penting sekali untuk kualitas bibit laki-laki atau sperma.
"Jadi, kalau bapak ibu sekalian ketemu orang Kulonprogo, Insyaallah spermanya bagus karena sudah ada zinknya," kata Hasto Wardoyo sambil tertawa.
Advertisement