Pembina Santri yang Tenggelam di Sungai Cianten Bogor Ditemukan Tewas

Jasad pembina santri ditemukan persis di titik terakhir tenggelam oleh tim gabungan dari Basarnas, BPBD, Tagana, Damkar, dan sejumlah relawan lainnya.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 23 Des 2019, 12:33 WIB
Jasad pembina santri yang tenggelam di sungai Cianten Bogor ditemukan tim SAR. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pembina santri yang dilaporkan hilang usai tenggelam di Sungai Cianten, Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor pada Minggu (22/12/2019) siang akhirnya ditemukan.

Pembina santri yang bernama Shidqie Giantono (19) asal Dusun Sumber Sari RT000/000, Desa Hanakau, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat ditemukan sudah tak bernyawa, Senin (23/12/2019) sekitar pukul 09.40 WIB.

"Sudah ditemukan 3 kilometer dari di titik lokasi terakhir dia hanyut," kata Aprianto, anggota Basarnas.

Penemuan jasad korban berlangsung saat pencarian di hari kedua. Jasad korban ditemukan persis di titik terakhir tenggelam oleh tim gabungan dari Basarnas, BPBD, Tagana, Damkar, dan sejumlah relawan lainnya.

Selanjutnya korban dievakuasi ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulans untuk dilakukan pemeriksaan dari dokter RSUD Leuwiliang.

"Korban akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dikebumikan di kampung halamnnya di Lampung Barat," ujarnya.

Sebelumnya, seorang santri dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Cianten, Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor , Minggu (22/12/2019) siang. Korban tenggelam diduga karena tidak bisa berenang di sungai bersama teman-temannya.

Korban bernama Shidqie Giantino (19), asal Dusun Sumber Sari RT000/000, Desa Hanakau, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat. Dia merupakan seorang santri sekaligus pembina santri di Sekolah Cendikia Baznas (SCB).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kronologi Kejadian

Insiden bermula, Shidqie sedang berenang di sungai bersama teman pembina lainnya yaitu Syahdan dan Pefry usai kegiatan outbond dengan santri SCB sekitar pukul 11.30 WIB. Sementara para santri lainnya memilih kembali ke sekolah mereka tak jauh dari tempat kejadian.

Mereka kemudian berinisiatif pergi ke Air Terjun Cianten. Syahdan dan Pefry pergi lebih dulu. Sementara korban terlihat masih asyik berenang di sungai. Tak lama kemudian, temannya mendengar korban berteriak kakinya keram.

Pefry lantas berupaya menolong korban dengan cara menyelam. Temannya sempat berhasil meraih tubuh korban dan berusaha mengangkatnya ke atas permukaan air. Namun derasnya arus bawah air ditambah korban tidak bisa berenang sehingga Shidqie tenggelam dan hanyut.

"Menurut rekan-rekannya, korban tidak bisa berenang. Pada saat di tempat agak dalam yang bersangkutan tenggelam," kata Kapolsek Cibungbulang Kompol Ade Yusuf.

Beberapa temannya lari dan melapor kepada warga serta aparatur setempat kemudian diteruskan kepada BPBD, Damkar Kabupaten Bogor hingga tim relawan lainnya.

Menurut dia, tim dari BPBD, Damkar, PMI, sejumlah relawan, TNI dan Polri berupaya melakukan pencarian korban dengan menyisir sekitar lokasi kejadian menggunakan perahu karet hingga penyelaman. Namun hingga Minggu sore tadi, korban belum ditemukan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya