Sempat Anjlok, IHSG Ditutup Menguat ke 6.305,91

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (23/12/2019), IHSG ditutup turun 21,53 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.305,91.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Des 2019, 16:16 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah tipis 0,55% dalam sepekan seiring dana asing masih masuk ke bursa saham Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin pekan ini. Selama perdagangan hari ini, IHSG sempat anjlok ke zona merah meski akhirnya mampu bangkit.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (23/12/2019), IHSG ditutup turun 21,53 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.305,91. Sementara itu, indeks saham LQ45 turun 0,32 persen ke posisi 1.021,61.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.315,72 dan terendah 6.270,53.

Sebanyak 175 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 213 saham menguat dan 166 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 427.191 kali dengan volume perdagangan 17 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,8 triliun.

 

Investor asing jual saham mencapai Rp 319,72 miliar di total pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.980.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, empat sektor yang berada di zona merah. Di mana pelemahan dipimpin sektor konstruksi yang turun 0,79 persen, sektor perdagangan melemah 0,56 persen dan sektor industri dasar yang melemah 0,29 persen.

Sementara sektor yang menguat antara lain sektor pertambangan yang melesat 3,1 persen. Kemudian sektor barang konsumsi yang naik 0,68 persen dan sektor keuangan naik 0,51 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain GLVA yang naik 49,56 persen ke Rp 338 per saham, FITT menguat 29,51 persen ke Rp 79 per saham dan OCAP naik 28,42 persen ke Rp 244 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah diantaranya POOL yang turun 25 persen ke Rp 366 per lembar saham, POLA melemah 24,68 persen ke Rp 348 per lembar saham dan TOPS turun 24,34 persen ke Rp 230 per lembar saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pembukaan Perdagangan

Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan awal pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Senin (23/12/2019), IHSG naik 25,29 poin atau 0,40 persen ke level 6.309,67. IHSG masih tetap berada di zona hijau pada pukul 09.05 WIB. IHSG naik 16,8 poin atau 0,20 persen menjadi 6.298,19.

Indeks saham LQ45 juga naik 0,26 persen ke posisi 1.020,22. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.310,67 dan terendah di 6.291,37.

Sebanyak 123 saham menguat yang mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 47 saham melemah dan 132 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 11.912 kali dengan volume perdagangan 111,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 162,2 miliar.

Investor asing jual saham Rp 13,44 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 13.970 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor di zona merah yaitu sektor aneka industri yang turun 1,24 persen. Disusul sektor manufaktur yang melemah 0,39 persen dan sektor barang konsumsi yang melemah 0,29 persen

Sedangkan sektor yang menguat yaitu keuangan yang naik sebesar 0,61 persen. Disusul sektor pertambangan yang naik 0,55 persen dan sektor pertanian yang menguat 0,44 persen.

Saham-saham yang menguat dan mendorong IHSG ke zona hijau diantaranya GLVA naik 49,56 persen ke level Rp 338 per lembar saham, DAYA naik 23,89 persen menjadi Rp 280 per lembar saham dan SSTM naik 21,79 persen menjadi Rp 570 per lembar saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain BAPA turun 14,08 persen menjadi Rp 61 per lembar saham, POOL turun 15,16 persen menjadi Rp 414 per saham dan FITT turun 8,2 persen menjadi Rp 56 per saham. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya