Liputan6.com, Bandung Kementerian Kesehatan RI mengerahkan puluhan ribu dokter pada masa libur Natal 2019 dan pergantian tahun mendatang.
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengatakan, para dokter yang bertugas untuk melayani berbagai gangguan kesehatan masyarakat saat merayakan libur Natal 2019 dan pergantian tahun. Hal terpenting, ujar Terawan, yaitu meminimalisasi korban jiwa saat masa liburan.
Advertisement
“Ya jelas kita antisipasi dengan pergerakan manusia yang cepat sekali, ya otomatis, pertama kita hindari kecelakaan. Kalau pun terjadi kecelakaan, kita hindari adanya kejadian yang membuat cedera lebih berat. Bahkan kematian kita bisa hindari kalau penanganannya baik dan cepat,” kata Terawan di RS Hasan Sadikin, Bandung, Senin, 23 Desember 2019.
Terawan menganggap masa siaga pelayanan kesehatan pada Natal dan pergantian tahun sebagai latihan pelayanan serupa pada arus mudik Lebaran 2020. Apabila pola pelayanan kesehatan yang kini diterapkan sukses, maka akan diberlakukan pola serupa nanti.
Pola pelayanan kesehatan pada masa liburan Natal dan pergantian tahun sekarang, diakui oleh Terawan terdapat banyak kelemahan jika diterapkan pada masa mudik Lebaran tahun depan. Hal itu disebabkan, pergerakan masyarakat dalam beraktivitas dipastikan akan lebih tinggi.
“Jadi ini kayak gladi, kita harus kerjakan dengan sebaik-baiknya. Karena pergerakan Lebaran nanti, pasti akan sangat jauh lebih besar. Makanya kita namakan siaga,” ujar Terawan.
Pesan Terawan: Jaga Kesehatan Fisik dan Emosi
Terawan mengimbau kepada masyarakat yang tengah menjalani mudik Natal dan tahun baru untuk tetap menjaga kesehatannya. Caranya dengan waktu istirahatnya tercukupi, asupan makanan dan minuman yang teratur selama perjalanan.
Selain itu masyarakat diminta menghindari emosi yang berlebihan. Terutama pada saat membawa kendaraan.
“Jangan merasa tersalip, biarkan yang lain menyalip kita berjalan hati-hati. Sehingga, kita sampai ke tujuan, bertemu dengan keluarga dengan bahagia dan sentosa,” ucap Terawan.
Advertisement